Mohon tunggu...
Muhammad wafi wuddan
Muhammad wafi wuddan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Suka nulis di ig tulisan musikal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Resiko atau Risiko?

15 Februari 2023   05:25 Diperbarui: 15 Februari 2023   05:37 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MANAJEMEN RESIKO

Muhammad wafi wuddan

Departemen Hukum Ekonomi Syariah, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI, Depok, Indonesia.

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah agar dapat dijadikan referensi untuk bagaimana cara menghadapi resiko. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan cara mengumpulkan data data mengenai manajemen risiko. Hasil penelitian ini adalah ilmu manajemen cukup simple sebenarnya, dimulai dari identifikasi risiko atau mengenali resiko itu sendiri, kemudian evaluasi yaitu mengevaluasi resiko yang sebelumnya sudah dikenali atau diidentifikasi. Kemudian yang terakhir pengukuran risiko yaitu mengukur sejauh mana resiko itu bisa terjadi, bagaimana dampak nya, dan lain sebagainya.

Saran bagi orang orang yang baru mempelajari manajemen resiko ini adalah tetap pada dasar dasar nya dan mengikuti sekaligus mengaplikasikan tiap tiap tahap nya dengan hati hati dan menyeluruh. Dibuatnya jurnal ini bertujuan untuk mendalami seperti apa risiko, cara mengelolanya, cara mengatasinya dan lain sebagainya. 

Juga agar penulis semakin tau betapa pentingnya sedia payung sebelum hujan. Dimana setiap hidup seseorang pasti mengalami dan akan mengalami yang namanya masalah atau risiko. Dan juga banyak dari kejadian atau perlakuan yang memiliki resiko nya tersendiri. Maka dari itu kami berharap, dengan adanya jurnal ini, bisa menjadi rujukan, atau panduan atau mungkin sedikit ilmu untuk bagaimana kita menjalani hidup dengan tenang dan tentram dengan cara menghindari risiko atau mengelola risiko sebaik mungkin. 

Manajemen resiko, resiko, risiko, manajemen. 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata "risiko" dan digunakan oleh kebanyakan orang dalam percakapan sehari-hari. Risiko adalah bagian dari kehidupan kerja individu dan organisasi. Berbagai jenis risiko, seperti: resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan, dll, dapat menyebabkan kita menderita kerugian jika tidak mengantisipasi resiko tersebut sejak awal. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat membahayakan pencapaian tujuan organisasi."Seperti yang kita pahami dan disepakati bersama bahwa tujuan bisnis adalah untuk membangun dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi.

Apa saja jenis resikonya?Jenis risiko meliputi risiko murni, risiko spekulatif, risiko khusus, dan risiko fundamental.Risiko murni adalah risiko Risiko spekulatif adalah risiko yang mengakibatkan 3 jenis: rugi, untung, atau impas, misalnya perjudian. Risiko tertentu adalah risiko yang berasal dari individu dan efeknya bersifat lokal, mis. B. Kecelakaan pesawat, kecelakaan mobil, dan kapal karam.Sedangkan risiko fundamental adalah risiko yang tidak berasal dari individu dan berdampak luas seperti angin topan, gempa bumi, dan banjir.

RUMUSAN MASALAH 

Apa pengertian dari risiko?

Apa definisi Ketidakpastian dan ghoror?

Jelaskan apa itu dimensi risiko dan bentuk bentuk risiko!

Jelaskan identifikasi, evaluasi, dan pengukuran risiko!

Bagaimana upaya penanggulangan risiko?

Apa hubungan risiko terhadap aktivitas bank syariah?

Seperti apa konsep dasar risiko dan tahapan risiko?

Bagaimanakah pandangan Islam terhadap risiko?

Bagaimana pendekatan untuk mengelola risiko?

Bagaimana cara mengelola risiko?

Apa manfaat dari mengelola risiko?

TUJUAN

Dibuatnya jurnal ini bertujuan untuk mendalami seperti apa risiko, cara mengelolanya, cara mengatasinya dan lain sebagainya. Juga agar penulis semakin tau betapa pentingnya sedia payung sebelum hujan. Dimana setiap hidup seseorang pasti mengalami dan akan mengalami yang namanya masalah atau risiko. Dan juga banyak dari kejadian atau perlakuan yang memiliki resiko nya tersendiri. Maka dari itu kami berharap, dengan adanya jurnal ini, bisa menjadi rujukan, atau panduan atau mungkin sedikit ilmu untuk bagaimana kita menjalani hidup dengan tenang dan tentram dengan cara menghindari risiko atau mengelola risiko sebaik mungkin. Aamiin ya robbal aalamin. 

KAJIAN LITERATUR

 DEFINISI MANAJEMEN RISIKO

1. Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko adalah suatu proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari suatu resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau suatu proyek yang bisa menimbulkan kerusakan ataupun kerugian pada perusahaan tersebut. 

2. Menurut Clough dan Sears, 1994, Manajemen risiko adalah suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang dapat menimbulkan kerugian. 

3. Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko adalah suatu aplikasi dari manajemen umum dengan mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan juga menangani sebab akibat dari ketidakpastian suatu organisasi. 

4. Menurut Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko adalah suatu proses yang masuk akal dalam usaha untuk memahami eksposur dari suatu kerugian.

Dari pendapat tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa resiko dapat mengakibatkan kinerja perusahaan menjadi rendah, resiko tersebut dapat timbul dari dalam perusahaan ataupun pengaruh dari luar perusahaan.Manajemen resiko menyangkut identifikasi atas kemungkinan resiko yang akan dihadapi dan juga berusaha melakukan proteksi agar pengaruh dari resiko tersebut dapat diminimalkan, bahkan ditiadakan sama sekali.

2.2 PENGERTIAN RISIKO

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Menurut Arthur J. Keown (2000), risiko adalah prospek suatu hasil yang tidak disukai (operasional sebagai deviasi standar).

Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi karena proses, sekarang ataupun nanti. Di asuransi, risiko artinya suatu situasi yang tidak pasti, di mana kalau terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki bisa memunculkan kerugian.

Atau dapat diambil kesimpulan bahwa definisi risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.

2.3 KETIDAKPASTIAN/GHARAR 

Ketidakpastian : istilah yang dipakai dengan banyak cara dibeberala bidang, seperti filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi.

Ketidakpastian atau uncertainty banyak diartikan dengan situasi di mana ada banyak kemungkinan kejadian dan setiap kejadian bisa menghasilkan hasil yang berbeda. Tetapi, tingkat kemungkinan kejadian itu tak diketahui secara kuantitatif.

Gharar adalah sebutan di dalam kajian hukum Islam yang artinya adalah keraguan, tipuan, atau tindakan dengan tujuan untuk merugikan orang lain.

Gharar itu ketidakpastian dalam transaksi yang disebabkan dari tidak dipenuhinya syarat syarat dan ketentuan syariat dalam transaksi itu. Akibat dari transaksi yang ada ghararnya adalah pendzaliman kepada satu pihak yang bertransaksi, maka hal ini pun dilarang dalam hukum syariat.

Hukum Gharar

Jual beli gharar dilarang dalam Islam. Adapun dalil-dalilnya sebagai berikut:

Pertama: Firman Allah:

"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui" (Qs. al- Baqarah : 188)

Kedua: Firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu" (Qs. an-Nisa : 29)

Ketiga: firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan" (Qs. al- Maidah: 90)

Keempat: Hadits Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli al-hashah ( dengan melempar batu ) dan jual beli gharar." (HR Muslim)

DIMENSI RISIKO DAN TYPE/BENTUK RISIKO

Risiko terbagi dari dua dimensi, yang pertama ketidakpastian dan yang kedua konsekuensi. Risiko itu potensi untuk menerima kenyataan yang diinginkan, yaitu konsekuensi-konsekuensi negatif dari suatu peristiwa.

Bentuk risiko terbentuk menjadi 4 bagian yaitu:

risiko murni: jenis risiko yang tidak bisa dikendalikan, di mana apabila risiko tersebut terjadi maka akan menimbulkan kerugian bagi pihak bersangkutan (loss) dan apabila tidak terjadi, maka tidak akan menimbulkan kerugian (no loss). Contoh Kebakaran, kecelakaan, gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan lain-lain.

risiko spekulatif: jenis risiko yang muncul dari pengambilan suatu keputusan yang apabila risiko tersebut terjadi, maka akan menimbulkan kerugian (loss). Dan Contoh pada risiko spekulatif adalah dengan adanya kegiatan pada bursa efek yaitu pembelian saham. Dividen atau disebut juga peluang keuntungan, yaitu seorang pemegang saham memperoleh keuntungan dari pembagian saham yang sudah diterbitkan oleh sebuah perusahaan.

risiko partikular: risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal, contohnya pesawat jatuh, tabrakan mobil dan kapal kandas. Sedangkan risiko fundamental adalah risiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas, contohnya angin topan, gempa bumi dan banjir.

risiko fundamental: risiko yang apabila terjadi dampak kerugiannya bisa sangat luas atau bersifat katastropik, contohnya adalah bencana alam yang melanda suatu wilayah.

2.5 IDENTIFIKASI, EVALUASI, DAN PENGUKURAN RISIKO

a. Identifikasi risiko adalah proses yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan untuk mengidentifikasi potensi risiko atau kerugian terhadap aset, kewajiban, dan karyawan perusahaan.

Identifikasi risiko memiliki jenis informasi dan proses, yaitu diantaranya:

Jenis Informasi Identifikasi Risiko

Informasi PLESTER (Politik, Lingkungan, Ekonomi, Sosial, Teknologi, dan Regulasi).

Informasi keuangan Laporan keuangan dapat digunakan sebagai referensi untuk identifikasi risiko, mis. B. melakukan ALK dengan rasio keuangan.

3. Informasi Proses Berdasarkan alur produk dari awal hingga akhir. Perusahaan biasanya memiliki diagram alur produksi.Identifikasi risiko dari entitas terkecil hingga terbesar (perusahaan), misalnya risiko penjualan, unit penjualan dan unit periklanan menimbulkan risiko pemasaran dll. Pertanyaannya apakah semua risiko harus diidentifikasi? Idealnya ya. Namun pada kenyataannya, ini sulit. Risiko dapat terjadi di mana saja, kapan saja, tanpa akhir. Seluruh proses identifikasi juga akan memakan biaya, energi, dan waktu.

 Tentu saja hal ini menjadi tidak efisien.Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, kami menerapkan hukum Pareto. Ekonom Vilfredo Pareto (1848-1923) mengamati bahwa, secara umum, 80% kekayaan suatu negara berada di tangan hanya 20% populasi. Jika kita menerapkan ini pada Manajemen Risiko, kita dapat mengatakan bahwa "80% kerugian bisnis hanya disebabkan oleh 20% risiko kritis".Artinya, jika kita mampu mengelola risiko kritis (20%), kita dapat menghindari 80% kerugian perusahaan.Namun, kita masih perlu menilai poin-poin yang sebagai non- kritis (non-kritis) karena mungkin terdapat risiko dalam proses non-kritis yang sangat potensial karena sifat risiko yang dinamis.

Informasi Alur Dokumen Distorsi aliran dokumen atau otorisasi yang tidak lengkap atau penyimpangan dari pihak yang memberi otorisasi menunjukkan risiko. Kami dapat melakukan survei aliran dokumen atau menilai proses aliran dokumen untuk mengidentifikasi masalah dan risiko. Ya, menilai proses alur dokumen lebih mudah, tetapi lebih baik menggunakan data historis atau pendapat ahli untuk memastikan jika ada risiko. Informasi Kontrak Misalnya: kontrak dengan karyawan, pemasok, konsumen, pemerintah, kontraktor, dll. Risiko dapat timbul dari celah kontrak (loophole) yang dapat dimanfaatkan oleh para pihak. Analisis kontrak harus melibatkan ahli hukum.

Proses Identifikasi Risiko:

Penentuan unit risiko Misalnya jika ingin mengidentifikasi unit penjualan, maka pemilik risiko adalah unit penjualan.

Memahami proses bisnis Setiap unit menyediakan layanan (atau menghasilkan produk) untuk unit lain atau untuk pelanggan. Dalam produksi produk/jasa ini, setiap entitas melakukan aktivitas yang berbeda.Dengan memahami proses bisnis, kita dapat mempelajari tentang aktivitas yang ada pada suatu entitas risiko. Secara umum proses bisnis terdiri dari 2 kelompok aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Penentuan aktivitas kritis.Ini disebut sebagai krusial atau kritis ketika unit yang berisiko tidak dapat menghasilkan produk atau layanan karena aktivitas tersebut ditangguhkan atau aktivitasnya dihentikan. Ini tidak bekerja dengan benar. Aktivitas yang tidak penting dapat diabaikan karena tidak berdampak signifikan pada produk atau layanan yang dihasilkan.

Identifikasi elemen dan orang yang terlibat dalam aktivitas kritis ini.Siapa orangnya? Apa kabar??

 Tentukan bentuk kerusakan yang mungkin timbul dari aktivitas kritis ini terhadap properti dan orang.Sifat kerusakan pada orang, cedera, penyakit, kematian, penghilangan, demonstrasi, pemogokan , berhenti bekerja, tidak hadir, dll.Formulir klaim untuk barang yang rusak, hilang, tidak mencukupi, usang, terbakar, di bawah standar, dicuri, disalahgunakan, tidak dapat ditagih, dll.

Menentukan penyebab kerugian atau risiko Risiko finansial: perubahan harga, nilai tukar, dan suku bunga.Risiko operasional manusia: persaingan, moralitas, selera teknologi : keuangan, kualitas, kesesuaian. Alam: bencana alam, kondisi alam, makhluk selain manusia.Sangat penting untuk mengetahui penyebab risiko, karena penanganan risiko yang sama akan berbeda jika penyebabnya berbeda. Misalnya, menangani risiko kebakaran akibat listrik berbeda dengan menangani tabung gas yang meledak.

Buat daftar risikonya Berisi dua hal penting, yaitu penjelasan risiko dan penyebab risiko. Untuk mengetahui apakah itu suatu risiko, pertimbangkan 3 karakteristik risiko:(1) itu adalah suatu peristiwa;(2) kemungkinannya ; dan(3) jika hal ini terjadi, mengakibatkan kerugian.

b. Evaluasi risiko dimaksudkan untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Evaluasi risiko merupakan proses pembandingan antara level risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya.

Proses evaluasi risiko akan menentukan risiko-risiko mana yang memerlukan perlakuan dan bagaimana prioritas perlakuan atas risiko-risiko tersebut dengan mengacu pada "kriteria risiko". Dengan kata lain hasil dari evaluasi risiko menunjukkan peringkat risiko yang memerlukan penanganan (mitigasi) lebih lanjut dengan mengacu pada tingkat risiko yang dapat diterima.

Tahapan evaluasi risiko meliputi: (1) menyusun prioritas risiko berdasarkan besaran risiko dengan ketentuan : a) besaran risiko tertinggi mendapat prioritas paling tinggi. b) Apabila terdapat lebih dari satu risiko yang memiliki besaran risiko yang sama, maka prioritas risiko ditentukan berdasarkan urutan area dampak dari yang tertinggi hingga terendah sesuai kriteria dampak. c) Apabila masih terdapat lebih dari satu risiko yang meiliki besaran dan area dampak yang sama, maka prioritas risiko ditentukan berdasarkan urutan kategori risiko yang tertinggi hingga terendah sesuai kategori risiko. d) Apabila masih terdapat lebih dari satu risiko yang memiliki besaran, area dampak, dan kategori yang sama, maka prioritas risiko ditentukan berdasarkan judgement pemilik Risiko.

c. Untuk memulai mengukur risiko, maka perlu diketahui dimensi apa saja yg akan diukur. Dimensi (bagian) yg wajib diukur:

1. Frekuensi atau banyaknya kejadian yang akan terjadiProbabilitas suatu kejadian adalah peluang terjadinya suatu kejadian (event ) kejadian tersebut menyebabkan KERUGIAN atau penyebab langsung kerusakan) yang dapat menimbulkan risiko yang dapat terjadi dalam jangka waktu tertentu.

2. Keparahan dari kerugian

Besarnya kerugian bila suatu risiko terjadi, artinya berapa besar kerugian yang diderita bila suatu risiko terjadi. Jadi dalam hal ini tingkat kegawatan (reverity) atau keparahan dari kerugian-kerugian tersebut, sampai seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan, terutama kondisi finansialnya. Dari hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi (bagian) tersebut paling tidak diketahui:

Nilai rata-rata dari kerugian selama suatu periode anggaran.

Variasi nilai kerugian dari satu periode anggaran ke periode anggaran yang lain naik-turunnya nilai kerugian dari waktu ke waktu.

3. Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian

Yaitu kerugian yang ditanggung sendiri (diretensi), jadi tidak hanya nilai rupiahnya saja.

UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO

Pada prinsipnya ada 2 pendekatan dalam penanggulangan risiko, yaitu :

a. Penanganan risiko (risk control)

b. Pembiayaan risiko (risk financing)

Beberapa alat yang dapat digunakan dalam risk control :

Menghindarinya: upaya yang dilakukan dengan menjauhi potensi risiko itu sendiri. Sebagai contoh apabila kita ingin menghindari tsunami, maka tinggal dan beraktivitaslah di dataran tinggi yang jauh dari pantai. Menerima risiko bisa diartikan dengan kepasrahan menghadapi risiko.

Mengendalikan: upaya penerapan pengendalian yang sesuai untuk mendapatkan keseimbangan dalam hal keamanan, kegunaan, dan pembiayaan dari suatu perusahaan.

Memisahkan: Pemisahan yakni menyebarkan harta yang menghadapi risiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi. Maksud pemisahan ini adalah mengurangi jumlah kerugian untuk satu peristiwa.

Melakukan kombinasi atau pooling: merupakan suatu metode pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara melakukan tindakan kombinasi atau metode-metode yang ada, baik itu menghindari risiko, pengendalian risiko, pemisahan risiko maupun pemindahan risiko. dengan tujuan untuk meminimalkan dampak resiko yang mungkin terjadi.

Memindahkan: transferor mencari dana eksternal untuk membayar kerugian jika risiko benar-benar terjadi.

II. Pembiayaan resiko/risk financing

Risk financing transfer dapat dilakukan dengan:

Transfer resiko ke perusahaan asuransi

Transfer resiko ke perusahaan bukan asuransi

Risiko sebagai bagian aktivitas Bank Syariah

Risiko Pembiayaan (Financing Risk)

Risiko pembiayaan adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati Risiko pembiayaan ini merupakan salah satu risiko utama dalam pemberian pembiayaan bank syariah.

Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko pasar adalah kerugian yang terjadi terhadap portofolio yang dimiliki oleh perbankan Syariah dikarenakan terdapat perubahan variabel pasar seperti suku bunga dan nilai tukar. Namun, banyak bank Syariah tidak mengenal risiko suku bunga, sehingga bank Syariah tidak mengalami risiko yang berhubungan dengan suku bunga.

Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Hal yang menyebabkan kerbangkrutan bank, baik Syariah ataupun konvensional, yang besar maupun kecil bukan dikarenakan kerugian yang didapat, tetapi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bank tersebut. Likuiditas dapat didefinisikan kemampuan untuk menyediakan kebutuhan dana (cash flow) dengan cepat dan biaya yang setara. Likuiditas sangat penting bagi perbankan guna menjalankan aktifitas transaksi operasional bisnisnya, memenuhi kebutuhan dana yang mendesak, dan memenuhi permintaan nasabah akan pinjaman serta memberikan kemudahan dalam meraih kesempatan investasi menarik dan menguntungkan.

Risiko Operasional (Operational Risk)

Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Dengan kata lain, risiko operasional merupakan risiko yang menjadikan bank tidak dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara normal karena adanya bencana alam, kebakaran, atau sebab-sebab lainnya, misalnya, penyusup (hacker) yang berhasil menyusup ke dalam pusat data bank dan mengacaukan data.

Konsep Dasar Risiko dan Tahapan Risiko

Konsep dasar risiko Secara operasional, risiko diartikan sebagai uncertainty of financial loss atau kerugian yang tidak pasti. Jadi risiko memiliki 2 unsur, yaitu : ketidakpastian (uncertainty) dan kerugian (loss). Oleh karena itu, apapun yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian itu disebut sebagai risiko.

Tahapan risiko terbagi menjadi 3 yaitu: 

penetapan konteks: untuk mengidentifikasi serta mengungkapkan sasaran organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak dicapai, stakeholders yang berkepentingan, dan keberagaman kriteria risiko. Hal-hal tersebut akan membantu untuk mengungkapkan dan menilai sifat dan kompleksitas dari risiko.

penilaian risiko: risiko yang dilakukan oleh suatu instansi atau organisasi dan merupakan bagian yang integral dari proses pengelolaan risiko dalam pengambilan keputusan risiko dengan melakukan tahap identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko.

penanganan risiko: 

2.8 PANDANGAN ISLAM TERHADAP RISIKO

Dalam konsep Islam tidak mengenal resiko tidak ada karena semua sudah sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Islam sebagai agama rohmatallilalamin menjamin bahwa kehidupan ini telah diatur menurut kodrat Allah.

2.9 BERBAGAI PENDEKATAN MENGELOLA RISIKO

Ada 3 jenis pendekatan dapat diikuti untuk melibatkan manajemen dan stakeholder dalam mengidentifikasi risiko:

Top down-approach: proses pengambilan keputusan dipusatkan pada tingkat pemerintahan. Pendekatan ini dapat menunjukkan dua metode: a) Full top-down mode, dimana risiko unit bisnis terdaftar di tingkat departemen, yang berarti bahwa kepala unit tidak dapat menambahkan risiko pada tingkat unit. b) Prevailing top-down mode, dimana daftar risiko perusahaan dibuat langsung dari daftar risiko operasional yang terperinci. 

Bottom-up approach: proses pengambilan keputusan dilakukan di tingkat manajemen. Risiko operasional diidentifikasi oleh anggota staf, saat melakukan pekerjaan hariannya (misalnya, untuk mendorong staf agar lebih aktif dalam menentukan ketidaksesuaian, maka untuk mengatasi hal tersebut diberikan suatu kesempatan untuk dapat mendaftarkannya secara online).

Mixed approach: entitas dewan menyatakan kriteria (top-down) dimana kepala unit mengidentifikasi dan mengelola risiko (bottom-up). Risiko dapat dilihat dan dinilai di seluruh organisasi pada tingkat manapun (misalnya, pada kelompok, program, kantor, proyek, dll.). Untuk menetapkan kerangka kerja, hirarki risiko yang menjadi fokus perhatian sesuai dengan tingkat perusahaan, operasional dan proyek.

Pendekatan semacam itu tidak saling eksklusif. Kombinasi pendekatan terhadap pengelolaan proses sangat diharapkan dapat mencapai integrasi manajemen risiko yang efektif pada tingkat manapun di dalam organisasi. Pendekatan manajemen risiko ini juga merupakan cara untuk memotong hirarki organisasi dan mengatasi hambatan organisasi.

2.10 PENGELOLAAN RISIKO DAN MANFAAT MENGELOLA RISIKO

Lumayan banyak urutan dalam melaksanakan manajemen risiko untuk suatu perusahaan. Inilah beberapa tahap dalam melaksanakan manajemen risiko untuk suatu perusahaan.

1. Mengenali Risiko

Pada level ini manajemen risiko perusahaan wajib melaksanakan identifikasi terhadap kemungkinan-kemungkinan risiko yang bisa muncul. Risiko mungkin datang dari luar maupun dari dalam. Dalam melakukan identifikasi risiko sangat tidak mudah. Karena selain wajib melakukan identifikasi risiko di masa sekarang, akan lebih baik kalau melakukan identifikasi risiko untuk masa depan nanti.

2.Mengenali jenis jenis risiko

Di level ini risiko Alhamdulillah sudah bisa dikenali dengan Ahsan. Kalian udah gampang mengenali kekhasan dan pencetus munculnya risiko. Mengenali risiko adalah termasuk salah satu level yang cukup diprioritaskan, karena hajatnya itu biar risiko yang ada berada pada pengutamaan atau kepentingan yang wajib langsung ditindaklanjuti atau dilakukan.

3.Melaksanakan analisis di setiap solusi

Tingkat ini harus diprioritaskan untuk dilaksanakan dengan teruk teliti agar mendapatkan dampak yang barangkali akan muncul dari risiko yang sudah dipastikan pada awalnya. Maksud dari melaksanakan penyelidikan di setiap solusi adalah untjk menjumpai trik yang benar dan ampuh.

4.Menetapkan satu solusi

Sesudah melaksanakan penyelidikan kepada berbagai alternati, tahap berikutnya itu menetapkan satu solusi. Diperlukan pengambilan ketetapan yang bagus biar dapat mengambil solusi penguraian masalah dengan benar.

5.Melaksanakan alternatif yang dipilih

Di level ini manajer perusahaan sudah memberikan surat keputusan serta jumlah uang yang diperlukan. Jumlah uang yang diberikan oleh manajer perusahaan.

6.Mengontrol solusi yang dipilih

Supaya solusi yang ditunjuk berlangsung dengan apik maka wajib dilaksanakan langkah pengontrolan. Karena melaksanakan kontrol bisa menolong perusahaan agar bisa menilai kalau kedapatan kekhilafan.

Manfaat mengelola risiko 

1. Meningkatkan Pencapaian

Dengan manajemen risiko, kalian dapat mengembangkan perolehan terhadap usaha yang dilaksanakan. Masa yang akan datang itu tidak jelas. Karena itulah, bersama adanya pengontrolan risiko yang benar dapat menaksir segala hal yang tidak diinginkan.

Suatu industri yang mempraktekkan manajemen bagus dan benar pada risiko yang dapat terjadi mungkin akan kelihatan lebih efektif dan seimbanh. Hal itu dapat kalian kaji pada keabsahan yang gampang dilihat. 

2. Memberikan Keamanan

Berikutnya, berfungsi bagi menganugerahkan rasa damai bagi pegawai pegawai terpaut. Bersama telaah yang benar pada suatu risiko, Industri pun akan lebih terjamin. Disaat industri bergerak sebanding, bakal berdampak bagus untuk pegawainya.

Terpenting bagi administrator atau konsultan bisnis yang diperintahkan untuk mengontrol risiko, wajib dilaksanakan sebagus mungkin. Perihal ini bakal sangat berdampak dengan kedudukan yang lagi dilakukan.

3. Meminimalisir Resiko Bangkrut

Manfaat lainnya yakni mampu meminimalisir kebangkrutan. Manajemen risiko memungkinkan perusahaan terhindar dari bangkrut. Pasalnya, setiap risiko yang mungkin terjadi sudah diantisipasi sebelumnya.

Melalui pengelolaan dan analisa yang tepat terhadap risiko, maka perusahaan pun akan tetap terjaga eksistensinya. Maka dari itu, manajemen risiko sangat penting diterapkan.

4. Meningkatkan Keuntungan

Dengan adanya manajemen yang baik terhadap risiko yang bisa terjadi, maka bisa meminimalisir kerugian. Namun, sebaliknya, Anda bisa meningkatkan keuntungan suatu perusahaan.

Keuntungan yang diraih akan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam me-manage risiko. Jika meningkat, maka manajemen yang diterapkan sudah berhasil. Begitu pun sebaliknya.

5. Prinsip Manajemen Risiko

Untuk bisa menerapkan langkah manajemen risiko, Anda harus paham terlebih dahulu prinsipnya. Agar Anda bisa mengelola risiko dengan baik, perhatikan prinsip berikut:

Rumuskan tujuan secara jelas. Dalam hal ini, tujuan yang dimaksud semisal visi dan misi suatu perusahaan.

Arah yang berada dalam satu kesatuan. Misalnya, dalam suatu perusahaan harus mengikuti instruksi pemimpinnya.

Membagi posisi kerja yang tepat. Hal ini akan membantu para pegawai memiliki hak dan tanggung jawab yang jelas.

Melakukan koordinasi sehingga tidak terjadinya tumpang-tindih.

Pengawasan menjadi salah satu prinsip lainnya yang harus diperhatikan. Dengan adanya pengawasan, maka bisa diukur sejauh mana pencapaian suatu perusahaan.

PENELITIAN TERDAHULU 

METODE PENELITIAN

Metode yang saya pakai adalah literature review yang dimana adalah sebuah metode yang sistematis, eksplisit dan reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi.

HASIL ANALISIS

risiko memiliki 2 unsur, yaitu : ketidakpastian (uncertainty) dan kerugian (loss). Oleh karena itu, apapun yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian itu disebut sebagai risiko. risiko dapat mengakibatkan kinerja perusahaan menjadi rendah, risiko tersebut dapat timbul dari dalam perusahaan ataupun pengaruh dari luar perusahaan.

Manajemen risiko menyangkut identifikasi atas kemungkinan risiko yang akan dihadapi dan juga berusaha melakukan proteksi agar pengaruh dari risiko tersebut dapat diminimalkan, bahkan ditiadakan sama sekali. Cara mengontrol risiko adalah dengan cara Menghindarinya, memisahkannya, memindahkannya, dan menggabungkannya. Cara mengelola risiko adalah mengidentifikasi nya, mengidentifikasi bentuk bentuk nya, menganalisis alternatifnya, mengambil satu alternatif, melakukan alternatif itu, dan mengontrolnya. Manfaat kita mengelola risiko adalah agar dapat meningkatkan pencapaian, memberikan keamanan, meminimalisir risiko bankrut, dan meningkatkan keuntungan. 

PENUTUP

KESIMPULAN 

Cara mengontrol risiko adalah dengan cara Menghindarinya, memisahkannya, memindahkannya, dan menggabungkannya. Cara mengelola risiko adalah mengidentifikasi nya, mengidentifikasi bentuk bentuk nya, menganalisis alternatifnya, mengambil satu alternatif, melakukan alternatif itu, dan mengontrolnya. Manfaat kita mengelola risiko adalah agar dapat meningkatkan pencapaian, memberikan keamanan, meminimalisir risiko bankrut, dan meningkatkan keuntungan.

SARAN

Berdasarkan penelitian tersebut penulis menyarankan : 

Untuk mempelajari manajemen resiko, hendaknya tetap pada tahap tahapnya dan pada dasar dasarnya. Walaupun memang jenis resiko berbeda beda, akan tetapi pada intinya sama sama saja. 

Dalam memanajemen resiko perlu melakukan setiap tahapnya dengan menyeluruh dan semaksimal mungkin. 

Kalau memang resiko tersebut tetap terjadi, hendaknya tetap dilakukan usaha untuk menanganinya agar setidaknya resiko tersebut berkurang. 

REFERENSI

Medium.com, "Berbagai teknik pengukuran risiko, 3 September 2018,[Diakses, 26 September 2022]

Mekari.com, "manajemen risiko, definisi hingga langkah langkah yang bisa diterapkan", 11 Februari 2022

https://crmsindonesia.org/publications/ketidak-pastian-manajemen-risiko/>[Diakses, 26 September 2022]

Panfic.com, "pengertian asuransi dan risiko" [Diakses, 26 September 2022]

Dictio.id, "Apa saja jenis informasi identifikasi risiko dan proses indentifikasi risiko"

://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-informasi-identifikasi-risiko-dan-proses-identifikasi-risiko/18491/1>[Diakses, 26 September 2022]

Academia.edu, "pengukuran resiko", 2014https://www.academia.edu/11824744/Pengukuran_Resiko>[Diakses, 26 September 2022]

Irmapa.org, "penilaian risiko in general"https://irmapa.org/penilaian-risiko-in-general/#:~:text=Evaluasi%20risiko%20merupakan%20proses%20pembandingan,kriteria%20risiko%20yang%20ditetapkan%20sebelumnya>[Diakses, 26 September 2022]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun