Gaya Kemimpinan Four Different Styles Situational Leadership
Gaya Kemimpinan: Empat Gaya Utama dalam Situational Leadership
Situational Leadership adalah model kepemimpinan yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard, yang menekankan pentingnya fleksibilitas dalam gaya kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan situasi dan perkembangan anggota tim.Â
Model ini membagi gaya kepemimpinan menjadi empat kategori utama: Directing (Mengarahkan), Coaching (Melatih), Supporting (Mendukung), dan Delegating (Mendelegasikan). Dalam artikel ini, kita akan membahas masing-masing gaya tersebut, konteks penggunaannya, serta mengapa dan bagaimana gaya-gaya ini dapat diterapkan untuk mencapai tujuan organisasi.
1. Memahami Situational Leadership
Situational Leadership berfokus pada penyesuaian gaya kepemimpinan berdasarkan tingkat kemampuan dan komitmen anggota tim. Model ini menyatakan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang paling baik; sebaliknya, efektivitas seorang pemimpin tergantung pada kemampuannya untuk menyesuaikan pendekatan mereka dengan situasi yang dihadapi.Â
Gaya kepemimpinan yang tepat dipilih berdasarkan dua faktor utama: tingkat tugas (task behavior) dan tingkat hubungan (relationship behavior) yang diperlukan dalam situasi tertentu
1.1. Prinsip Dasar Situational Leadership
Prinsip dasar dari Situational Leadership adalah bahwa pemimpin harus mampu menganalisis situasi secara efektif dan menentukan gaya kepemimpinan yang paling sesuai untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pemimpin harus memperhatikan:
Kemampuan Anggota Tim: Seberapa kompeten mereka dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Komitmen Anggota Tim: Seberapa termotivasi mereka untuk menyelesaikan tugas tersebut.