Mohon tunggu...
Muhammad guntur
Muhammad guntur Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM semoga kita di berikan umur yang panjang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

14 tema dengan teori di bawah ini

17 Januari 2025   21:19 Diperbarui: 19 Januari 2025   06:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahap ini, empati berkembang lebih kompleks, di mana anak mulai mengerti bahwa perasaan orang lain bisa berhubungan dengan situasi yang lebih besar atau dengan prinsip moral tertentu. Mereka tidak hanya merasakan emosi orang lain, tetapi juga mulai memahami mengapa orang lain merasakan hal tersebut. Pada usia ini, anak-anak mulai menunjukkan empati yang lebih mendalam, seperti membantu teman yang sedang kesulitan atau menunjukkan kepedulian terhadap orang yang sedang mengalami kesulitan atau penderitaan.

4. Tahap Empati Dewasa (Relevansi Sosial yang Kompleks)

Pada tahap dewasa, empati mencakup pemahaman yang lebih dalam tentang perasaan dan perspektif orang lain, termasuk konteks sosial dan budaya yang memengaruhi perasaan tersebut. Orang dewasa mampu merespons dengan cara yang lebih bijaksana dan sensitif terhadap perasaan orang lain, bahkan jika mereka tidak memiliki pengalaman langsung dengan perasaan tersebut.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati

Menurut Hoffman, ada beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan empati, baik dari dalam diri individu maupun dari lingkungan sosial di sekitarnya. Beberapa faktor tersebut adalah

1. Pengaruh Keluarga dan Pengasuhan

Keluarga merupakan lingkungan pertama di mana anak belajar tentang hubungan sosial. Pola pengasuhan yang penuh kasih sayang, perhatian, dan pemahaman terhadap perasaan anak akan memperkuat kemampuan anak untuk mengembangkan empati. Sebaliknya, pengasuhan yang keras atau tidak sensitif dapat menghambat perkembangan empati anak.

2. Pengaruh Teman Sebaya.

Teman sebaya memiliki peran penting dalam mengembangkan empati pada anak-anak dan remaja. Interaksi dengan teman sebaya memberikan peluang bagi individu untuk mengembangkan keterampilan sosial, berbagi perasaan, dan belajar tentang perbedaan perspektif dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pengaruh Media

Media, baik melalui film, buku, atau media sosial, dapat menjadi sumber pembelajaran yang kuat tentang empati. Karakter-karakter dalam cerita fiksi sering kali mengajarkan pemirsa tentang perasaan orang lain dan cara-cara yang berbeda untuk meresponsnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun