Saya memiliki rencana untuk mengajukan skripsi dengan judul "dampak psikolog anak dalam pernikahan beda agama" Karena Pernikahan beda agama dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan pada anak-anak yang lahir dari pernikahan tersebut. Salah satu dampak utama adalah kebingungan identitas. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda mungkin merasa bingung mengenai identitas keagamaan mereka sendiri. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk menentukan apakah mereka harus mengikuti agama ibu atau ayah, atau mungkin merasa tertekan untuk memilih salah satu agama ketika mereka dewasa nanti. Kebingungan identitas ini dapat mengarah pada perasaan cemas, terisolasi, atau bahkan konflik internal yang mendalam, yang bisa memengaruhi kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan.
Selain itu, anak-anak dari pernikahan beda agama juga mungkin menghadapi tantangan dalam integrasi sosial. Masyarakat yang masih sering kali memandang pernikahan beda agama dengan stigma atau prasangka dapat membuat anak-anak merasa terasingkan atau kurang diterima di lingkungan sosial mereka. Mereka mungkin menghadapi diskriminasi atau penolakan dari kelompok sebaya atau komunitas keagamaan, yang dapat mengakibatkan perasaan rendah diri dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dalam pernikahan beda agama untuk menyediakan dukungan emosional yang kuat dan membangun lingkungan yang inklusif serta memahami untuk membantu anak-anak mereka mengatasi tantangan-tantangan ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI