Reaksi Dunia Internasional
Serangan ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Rusia, sekutu utama Suriah, mengecam keras tindakan Israel.
"Ini adalah pelanggaran kedaulatan Suriah yang tidak bisa diterima," tegas Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia.
Sementara itu, Amerika Serikat, sekutu Israel, memilih bersikap hati-hati. "Kami sedang mengumpulkan informasi dan menyelidiki insiden ini," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Uni Eropa menyerukan semua pihak untuk menahan diri. "Eskalasi kekerasan hanya akan memperburuk situasi," kata Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa.
Sejarah Konflik Israel-Suriah
Untuk memahami konteks serangan ini, kita perlu melihat sejarah panjang ketegangan antara Israel dan Suriah.
Kedua negara ini telah bermusuhan sejak lama. Perang Arab-Israel 1948, Perang Enam Hari 1967, hingga Perang Yom Kippur 1973 menjadi tonggak permusuhan mereka.
Israel menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah sejak 1967. Meski ada gencatan senjata, kedua negara tidak pernah menandatangani perjanjian damai resmi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel sering melancarkan serangan udara ke Suriah. Targetnya adalah fasilitas militer Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon yang mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Motif di Balik Serangan