Mohon tunggu...
Devan Alhoni
Devan Alhoni Mohon Tunggu... Penulis lepas Dan Konsultan Independen

Seorang penikmat karya-karya abstrak dan filosofis, Saya memiliki hasrat yang mendalam untuk menjelajahi makna-makna tersembunyi dalam setiap untaian kata. Pena dan buku menjadi kawan setianya dalam mengarungi samudra gagasan yang tak berbatas. Bagi saya, menulis bukan sekadar mengekspresikan pemikiran, melainkan juga upaya untuk menggali kebenaran di antara celah-celah realitas. Membaca pun tak hanya sekadar aktivitas menelan baris demi baris kata, tetapi juga menjadi petualangan intelektual yang tak pernah usai. Dengan kecermatannya dalam mengurai konsep-konsep kompleks, saya senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi manusia dan alam semesta. Baginya, dunia adalah panggung metafisika yang tak pernah mengering dari teka-teki untuk dipecahkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serangan Udara Israel di Suriah, Ketegangan Meningkat di Timur Tengah

9 September 2024   06:18 Diperbarui: 9 September 2024   06:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minggu malam yang seharusnya tenang di Suriah tengah berubah mencekam. Dentuman keras membelah keheningan, diikuti kilatan cahaya yang menyilaukan. Dalam sekejap, kehancuran melanda wilayah itu.

Tiga nyawa melayang. Lima belas orang lainnya terluka. Infrastruktur rusak parah. Inilah dampak serangan udara yang diduga dilakukan Israel di wilayah Suriah tengah.

Kronologi Serangan

Menurut kantor berita pemerintah Suriah, SANA, serangan terjadi sekitar pukul 8.30 malam waktu setempat pada hari Minggu. Rudal-rudal melesat dari arah barat laut Lebanon, menargetkan sejumlah lokasi militer di wilayah tengah Suriah.

Ledakan dahsyat terdengar di provinsi Tartous dan Hama. Pertempuran sengit terjadi di udara saat sistem pertahanan Suriah berusaha menangkis serangan.

"Musuh Israel melancarkan agresi udara," ujar sumber militer yang dikutip SANA.

Namun, ketika dimintai konfirmasi, pihak Israel bungkam. "Kami tidak mengomentari laporan di media asing," kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kepada CNN.

Dampak Serangan

Serangan ini meninggalkan luka mendalam bagi Suriah. Tiga warga sipil tewas, sementara 15 lainnya mengalami cedera.

Infrastruktur pun tak luput dari kehancuran. Jalan raya Wadi al-Uyun di Masyaf rusak parah. Api berkobar di beberapa titik, membuat petugas pemadam kebakaran kewalahan.

"Kami sedang berupaya memadamkan kebakaran," ujar salah satu petugas dengan nada lelah.

Reaksi Dunia Internasional

Serangan ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Rusia, sekutu utama Suriah, mengecam keras tindakan Israel.

"Ini adalah pelanggaran kedaulatan Suriah yang tidak bisa diterima," tegas Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia.

Sementara itu, Amerika Serikat, sekutu Israel, memilih bersikap hati-hati. "Kami sedang mengumpulkan informasi dan menyelidiki insiden ini," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Uni Eropa menyerukan semua pihak untuk menahan diri. "Eskalasi kekerasan hanya akan memperburuk situasi," kata Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa.

Sejarah Konflik Israel-Suriah

Untuk memahami konteks serangan ini, kita perlu melihat sejarah panjang ketegangan antara Israel dan Suriah.

Kedua negara ini telah bermusuhan sejak lama. Perang Arab-Israel 1948, Perang Enam Hari 1967, hingga Perang Yom Kippur 1973 menjadi tonggak permusuhan mereka.

Israel menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah sejak 1967. Meski ada gencatan senjata, kedua negara tidak pernah menandatangani perjanjian damai resmi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel sering melancarkan serangan udara ke Suriah. Targetnya adalah fasilitas militer Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon yang mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Motif di Balik Serangan

Lalu, apa sebenarnya motif Israel melancarkan serangan ini?

Para analis melihat beberapa kemungkinan:

Mencegah penguatan militer Iran di Suriah

Israel khawatir Iran semakin memperkuat kehadirannya di Suriah. Teheran dituduh mengirim senjata canggih ke Suriah, yang berpotensi mengancam keamanan Israel.

Mengganggu jalur suplai Hizbullah

Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang didukung Iran, adalah musuh bebuyutan Israel. Suriah sering dijadikan jalur transit pengiriman senjata ke Hizbullah.

Memproyeksikan kekuatan di kawasan

Di tengah ketidakpastian politik di Israel, serangan ini bisa dilihat sebagai upaya memproyeksikan kekuatan dan menunjukkan bahwa Israel tetap waspada terhadap ancaman di sekitarnya.

Mencegah pengembangan senjata kimia

Israel pernah menuduh Suriah mengembangkan senjata kimia. Serangan udara bisa jadi upaya mencegah hal tersebut.

Dampak terhadap Stabilitas Kawasan

Serangan ini tentu berdampak luas terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah yang memang sudah rapuh.

Beberapa potensi dampak yang perlu diwaspadai:

Eskalasi konflik Israel-Suriah

Serangan ini bisa memicu balasan dari Suriah atau sekutunya, yang berpotensi memicu konflik yang lebih luas.

Keterlibatan Iran dan Hizbullah

Kedua sekutu Suriah ini bisa terprovokasi untuk membalas serangan Israel, yang bisa memicu perang proksi yang lebih besar.

Krisis pengungsi

Jika konflik meluas, gelombang pengungsi baru bisa membanjiri negara-negara tetangga yang sudah kewalahan.

Gangguan ekonomi regional

Ketidakstabilan politik bisa mengganggu jalur perdagangan dan investasi di kawasan yang sudah terpukul pandemi COVID-19.

Komplikasi upaya perdamaian

Serangan ini bisa mempersulit upaya negosiasi damai di Suriah yang sudah berjalan alot.

Tanggapan Pemerintah Suriah

Pemerintah Suriah, melalui Kementerian Luar Negerinya, mengecam keras serangan Israel ini. Dalam sebuah pernyataan resmi, mereka menyebut serangan ini sebagai "agresi brutal" yang melanggar hukum internasional.

"Kami berhak untuk membela diri dengan segala cara yang sah," tegas pernyataan tersebut.

Suriah juga menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel. Mereka menuntut sanksi internasional dijatuhkan kepada Tel Aviv.

"Berapa lama lagi dunia akan membiarkan Israel melanggar kedaulatan negara-negara tetangganya?" tanya Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, dalam sebuah wawancara.

Sikap Israel

Di sisi lain, Israel tetap bungkam soal keterlibatannya dalam serangan ini. Namun, secara umum, Israel selalu menegaskan bahwa setiap tindakan militernya di Suriah adalah untuk membela diri.

"Kami tidak akan membiarkan Iran membangun basis militer di perbatasan kami," kata Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, dalam sebuah pidato beberapa waktu lalu.

Israel juga berulang kali menyatakan keprihatinannya atas penguatan militer Hizbullah di Lebanon dan Suriah. Mereka menganggap hal ini sebagai ancaman eksistensial.

"Kami akan menggunakan segala cara untuk mencegah Iran membangun 'cincin api' di sekitar kami," tegas Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz.

Peran Iran dan Rusia

Serangan ini juga menyoroti peran dua kekuatan besar lain di Suriah: Iran dan Rusia.

Iran, yang telah mendukung pemerintah Assad sejak awal perang saudara Suriah, mengecam keras serangan Israel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menyebut serangan ini sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah".

"Komunitas internasional harus memaksa Israel untuk menghentikan agresinya," tegas Khatibzadeh.

Sementara itu, Rusia, yang juga mendukung Assad dan memiliki kehadiran militer signifikan di Suriah, menyatakan keprihatinannya atas serangan ini.

"Kami mengutuk segala bentuk pelanggaran kedaulatan Suriah," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. "Kami akan terus mendukung upaya Suriah untuk mempertahankan integritas teritorialnya."

Tanggapan Amerika Serikat

Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, berada dalam posisi yang rumit. Di satu sisi, AS selalu mendukung hak Israel untuk membela diri. Namun di sisi lain, Washington juga tidak ingin melihat eskalasi konflik di kawasan yang sudah bergejolak ini.

"Kami prihatin dengan laporan serangan udara di Suriah," kata Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri AS. "Kami sedang mengumpulkan informasi dan berkomunikasi dengan mitra-mitra kami di kawasan."

AS juga menegaskan kembali komitmennya untuk stabilitas kawasan. "Kami mendorong semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang bisa memperburuk situasi," tambah Price.

Dampak Humaniter

Di tengah perdebatan politik dan militer, jangan lupakan dampak humaniter dari serangan ini. Tiga nyawa melayang, 15 orang terluka. Di balik angka-angka ini ada kisah-kisah tragis keluarga yang kehilangan orang tercinta.

"Saya kehilangan suami saya," isak Fatima, seorang janda yang baru ditinggal suaminya akibat serangan ini. "Apa salah kami? Kami hanya ingin hidup damai."

Serangan ini juga merusak infrastruktur vital. Jalan raya yang rusak bisa menghambat distribusi bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

"Akses kami ke daerah-daerah terpencil semakin sulit," keluh seorang pekerja bantuan kemanusiaan. "Ini bisa memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah ada."

Peran PBB dan Komunitas Internasional

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinannya atas insiden ini. Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menyerukan semua pihak untuk menahan diri.

"Sekretaris Jenderal mendesak semua pihak untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah," kata Dujarric dalam sebuah pernyataan.

PBB juga mengingatkan semua pihak akan kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil.

Sementara itu, beberapa negara dan organisasi internasional lain juga angkat bicara:

Uni Eropa menyerukan deeskalasi dan menghindari tindakan sepihak yang bisa memperburuk situasi.

Liga Arab mengecam serangan ini sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah dan hukum internasional.

Turki, yang memiliki kepentingan di Suriah, menyatakan keprihatinannya dan menyerukan penyelesaian damai.

Analisis Para Ahli

Para ahli hubungan internasional dan keamanan Timur Tengah memiliki beragam pandangan tentang insiden ini.

Dr. Sarah Johnson, peneliti senior di Institute for Middle East Studies, melihat serangan ini sebagai bagian dari strategi Israel yang lebih besar.

"Israel ingin memastikan Iran tidak memiliki pijakan kuat di Suriah," kata Johnson. "Tapi strategi ini berisiko memicu konflik yang lebih luas."

Sementara itu, Prof. Ahmad Rashid dari Universitas Damaskus melihat serangan ini dalam konteks politik internal Israel.

"Pemerintah Israel yang rapuh mungkin ingin mengalihkan perhatian dari masalah domestik dengan proyeksi kekuatan di luar negeri," ujar Rashid.

Prospek Ke Depan

Lantas, apa yang bisa kita harapkan ke depan?

Beberapa skenario mungkin terjadi:

Eskalasi terbatas

Suriah atau sekutunya mungkin akan membalas, tapi dalam skala terbatas untuk menghindari perang terbuka.

Mediasi internasional

PBB atau kekuatan regional mungkin akan berupaya meredakan ketegangan melalui jalur diplomasi.

Status quo

Kedua pihak mungkin akan kembali ke posisi semula, dengan ketegangan yang tetap ada tapi tidak meledak menjadi konflik besar.

Eskalasi besar

Dalam skenario terburuk, insiden ini bisa memicu konflik yang lebih luas, melibatkan lebih banyak aktor regional.

Kesimpulan

Serangan udara Israel di Suriah ini menegaskan kembali betapa rapuhnya stabilitas di Timur Tengah. Satu insiden bisa memicu reaksi berantai yang sulit diprediksi.

Bagi masyarakat internasional, ini adalah pengingat akan pentingnya upaya perdamaian yang berkelanjutan di kawasan. Diplomasi, dialog, dan kerja sama internasional mungkin adalah satu-satunya jalan untuk mencegah tragedi kemanusiaan yang lebih besar.

Sementara itu, bagi warga Suriah yang sudah lelah dengan konflik berkepanjangan, serangan ini adalah pukulan berat lainnya. Mereka hanya bisa berharap suatu hari nanti, kedamaian akan kembali ke tanah air mereka.

Kita semua berharap, demi kemanusiaan, agar kearifan dan kehati-hatian akan menang atas hasrat untuk berperang. Karena pada akhirnya, dalam setiap konflik, rakyat biasalah yang paling menderita.Last edited 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun