"Tidak adil bagaimana?" tanya suara misterius dengan tiba-tiba.
Mata Ayya membesar seketika. Dia yakin bahwa tidak ada orang di rumah selain dirinya. Dia melihat sekeliling; tidak ada orang. Atau mungkin dia berhalusinasi?
"Tidak adil bagaimana?" tanya kembali suara misterius itu.
"Siapa itu?" Ayya mulai takut.
"Bisakah kamu mengarahkan cermin itu ke ranjangmu?"
Spontan Ayya menurutinya, dan Ayya semakin takut. Tampak seseorang sebaya Ayya sedang duduk di pinggiran ranjangnya.
"Ka-ka-kamu siapa?" Ayya ketakutan.
"Aku bayanganmu. Aku ada di dalam cermin. Tidakkah kamu menyadari bahwa aku seperti kembaranmu yang sempurna?" jawabnya dengan tetap duduk di pinggir ranjang sembari mengayun-ayunkan kakinya.
"Jadi, yang aku lihat tadi adalah kamu?" tanya Ayya masih dengan perasaan takut.
"Ya, menurutmu bagaimana mungkin seseorang dapat melihat bayangannya di cermin sedang mengedipkan kedua matanya?"
"Tapi, kamu adalah bayanganku. Seharusnya kamu mengikuti apa yang aku lakukan."