Mengapa Aku Ditilang Pak Polantas?

Ngebut dari arah Kemang, aku melaju di Jalan Iskandarsyah, dari arah selatan.  Rencanaku, di perempatan Melawai-Iskandarsyah aku akan belok kiri masuk Melawai. Jarak gedung BNI dari situ hanya 50 meter.  Seingatku waktu itu Jalan Melawai masih dua arah dari pukul 06.00 sampai 16.00 WIB.

Lampu lalin perempatan pas hijau. Rejeki lelaki soleh. Langsung belok kiri.  Mantap!

Mantap pale gue!  Langsung ditangkap Pak Polantas yang sudah standby di pojokan.

"Selamat sore, Pak.  Bapak mau kemana?" sapa Pak Polantas ramah banget.

"Ke BNI situ, Pak."

"Melawai sekarang satu arah, Pak.  Boleh lihat SIM-nya?"

Lagi.  Pembangunan begitu cepat di Jakarta. Kemarin Melawai masih dua arah. Hari ini langsung searah.

"Bapak mau selesaikan tilang di sini atau di pengadilan?" Pak Polantas menawarkan solusi.

Aku buru-buru. Harus segera tiba di BNI sebelum tutup layanan. Pilih solusi tercepat.

Begitulah.  sekali lagi isi dompetku melayang Rp 50,000.  Itu duit buat beli asinan untuk istri tunggal. Akan kubilang apa nanti padanya, coba?

[3]