Aku pikir lambaian itu isyarat boleh jalan terus. Maka aku jalan terus.
Lha, tiba di seberang kok distop Pak Polantas? Apa salahku, Pak?
"Pagi, Pak. Kenapa bapak jalan terus?" tanya Pak Polisi.
"Karena bapak lambaikan tangan tadi. Aku pikir suruh jalan terus."Â
"Tidak boleh sekarang, Pak. Kalau mau ke arah Cawang, harus belok kiri dulu ke arah Priok. Nanti duaratus meter ada putaran balik."
Semprul. Baru beberapa bulan gak lewat situ kok aturannya sudah berubah. Pesat banget pembangunan Jakarta.
Ya, sudahlah. Pagi itu Pak Pak Polantas dapat "salam tempel" Lebaran. Â Lalu uang di dompetku berkurang Rp 50,000. Banyak itu, Kawan!
[2]
Suatu sore, bertahun-tahun lalu di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Aku mau mengurus satu soal di Kantor Cabang BNI Melawai  Jakarta Selatan.  Posisi kantor itu dekat perempatan Jalan Melawai dan Jl. Iskandarsyah, sebelah kanan kalau dari barat.
Sudah hampir pukul 15.00 WIB. Â Aku harus cepat tiba, karena kantor BNI itu tutup layanan pukul 15.00 WIB.Â