Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #088] Teroris Kecil Menyandera Satu Kelas

21 Maret 2022   05:00 Diperbarui: 21 Maret 2022   05:15 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa jadinya suatu kelas bila guru dan seluruh murid, kecuali satu orang, dicekam rasa takut? Kelas akan dikuasai satu orang yang tak takut itu. 

Itulah yang terjadi di kelas enam SD Hutabolon pada Senin pagi itu. Poltak, satu-satunya orang tak takut, menguasai kelas enam. Dia layaknya seorang teroris kecil yang menyandera guru dan murid  satu kelas dengan senjata ular di tangan. 

"Ini ular pelangi, reptil atau hewan melata. Dinamai begiitu karena kulitnya berpendar macam pelangi saat kena sinar matahari. " 

Sembari menjelaskan soal ular, Poltak berjalan ke arah bangku Jonder.  Seolah-olah dia seorang guru yang sedang mengajar. Gaya itu ditirunya dari gaya Pastor Silverius saat mengajarkan Sakramen Ekaristi di Sekolah Minggu.

"Jenis ular ini," lanjut Poltak, "tidak berbisa. Tapi jago menggigit," tegasnya sambil tiba-tiba menyorongkan kepala ular di tangannya persis ke depan hidung Jonder.

"Agoi!" Jonter berteriak keras. 

Badannya tersentak menghindar ke samping. Hilang keseimbangan, lalu rubuh ke lantai, membawa serta Gomgom yang duduk disampingnya.

"Bodat! Kurangajar! Awas kau, Poltak!"  Jonder mengumpat, marah-marah.

"Jonder! Jaga mulutmu!" tegur Guru Arsenius, keras.

"Olo, Gurunami. Poltak menakuti aku."

"Poltak! Tak usahlah kau banyak gaya. Teruskan penjelasanmu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun