"Wooo ... merah, kuning, biru ...." Â Di tengah kepanikan begitu, Jonder sempat-sempatnya mengabsen warna celana dalam murid-murid perempuan. Dasar tukang intip kolor.
Murid-murid perempuan serempak menurunkan rok. Sambil dari mulut mereka berlontaran kosa kata kebun binatang untuk Jonder.
"Cepat tangkap ularmu, Poltak!" Guru Arsenius membentak Poltak, tapi dalam nada cemas.
"Olo, Gurunami."
Poltak berhasil menangkap kembali ular pelangi itu, tepat di kolong kursi Jonder. Di atas kursi, Jonder berdiri dengan lutut gemetaran.Â
Sepintas Poltak melihat selangkangan celana Jonder basah kuyup. Sambil tersenyum puas, Poltak kembali ke depan kelas dengan ularnya.
"Dalam Kitab Kejadian dikatakan, pada mulanya ular memiliki kaki  ..."
"Cukup, Poltak! Ini pelajaran Ilmu Hayat! Bukan Agama." Guru Arsenius memotong penjelasan Poltak.
"Santabi Gurunami, aku mau jelaskan ..."
"Sudah, sudah jelas! Cukup! Pontenmu seratus! Buang sana ularmu itu."
"Olo, Gurunami."Â