Bagian 35 – Si Tua Liu Membatalkan Pertunangan; Feng Junheng Membalas Syair dengan Asal-Asalan
Setelah mengetahui bahwa keluarga Yan jatuh miskin, pamannya Liu Hong bermaksud membatalkan pertunangan antara putrinya dengan Yan. Di rumah pamannya Yan bertemu dengan Feng Junheng, keponakan dari bibinya Nyonya Feng yang juga menyukai putri Liu. Feng berusaha menunjukkan keunggulannya di hadapan Yan dalam hal membuat syair, namun hanya berakhir dengan mempermalukan dirinya sendiri.
Xiuhong, pelayan wanita Nona Liu, ditemukan tewas tercekik dalam taman dan kipas milik Yan ditemukan di sampingnya. Di pengadilan Yan mengaku telah membunuh sang pelayan dan dimasukkan ke penjara. Mendengar berita bahwa Yan akan dihukum mati karena pengakuannya, Nona Liu yang merasa bersalah memutuskan untuk bunuh diri.
Bagian 37 – Sang Pelayan Kecil Melayani Tuannya Di Penjara; Seorang Pahlawan Membagi-Bagikan Uang
Bai Yutang alias Jin Maoshu datang ke kediaman Liu Hong dan menggagalkan upaya perampokan jenazah Nona Liu. Ia juga datang ke penjara untuk menemui Yan dan pelayan kecilnya.
Bai Yutang menyuruh Yumo pergi ke Kaifeng untuk melaporkan kasus yang menimpa Yan Chasan kepada Bao. Bao pun memulai persidangan kasus tersebut dengan menanyai Yumo, Liu Hong, dan pengasuh Nona Liu yang bernama Tian.
Bagian 39 – Sang Sarjana Mengakui Kesalahan; Dua Orang Pendekar Bertarung
Berdasarkan keterangan Yumo, Bao akhirnya dapat memecahkan kasus kematian Xiuhong dan menghukum mati pelakunya. Sementara itu Zhan Zhao yang telah kembali ke Kaifeng disambut oleh teman-temannya dengan perjamuan makan. Ketika mereka sedang makan, seseorang menyusup ke dalam kantor Kaifeng dan Zhan berusaha menangkap orang tersebut.
Bagian 40 - Tiga Orang Pendekar Pergi Mencari Saudara Angkat Mereka
Tiada kabar dari Bai Yutang selama dua bulan sejak kepergiannya ke ibukota menyebabkan Lu Fang, pemimpin Lima Tikus dari Pulau Xian Kong, khawatir. Para saudara angkatnya, Han Zhang, Xu Qing, dan Jiang Ping pun menyusul ke ibukota untuk mencari adik kelima mereka tersebut. Sementara itu di ibukota Bai berencana menyusup ke istana agar namanya diketahui seluruh dunia dan untuk memancing Zhan Zhao.
Guo An, seorang kasim yang bertugas di taman kerajaan, merencanakan membunuh kepala kasim Chen Lin untuk membalas dendam kematian pamannya, Guo Huai. Namun ia ditemukan terbunuh di dalam kediamannya dan asistennya, kasim muda He Changxi, diikat sang pelaku di bawah pohon dedalu. Ketika bersembahyang di Kuil Zhong Lie, Kaisar Renzong menemukan tulisan syair di dinding kuil itu dan memerintahkan Perdana Menteri Bao untuk menyelidiki kasus ini dan membawa sang pelaku ke hadapannya.
Bagian 42 – Karena Salah Menangkap Penjahat, Terungkap Adanya Pengiriman Emas Curian
Zhao Hu mendapatkan informasi seseorang bernama Sun yang diduga berhubungan dengan kasus yang disedang diselidiki pengadilan Kaifeng sedang berada di sebuah penginapan, tetapi ketika ditangkap, orang itu ternyata adalah pelayan Gubernur Sun Zhen, cucu Guru Besar Pang Ji, yang berusaha menyelundupkan emas hasil korupsi yang disembunyikan dalam hadiah untuk ulang tahun kakeknya.
Dalam perayaan ulang tahun Pang Ji sang guru besar kerajaan terjadi insiden yang menyebabkan ia dan para tamunya terpaksa harus menelan penawar racun yang berasal dari kotoran manusia. Ketika mendatangi kediaman para selirnya setelah para tamu pulang, Pang mencurigai selir kesayangannya berselingkuh dengan laki-laki lain dan langsung membunuh mereka karena marah.
Wang Chao dan Ma Han dengan menyamar sebagai orang biasa pergi ke Kuil Dewi Bunga yang sedang mengadakan perayaan meriah. Di belakang kuil itu seorang tuan muda jahat menculik seorang wanita, namun seorang pendekar berusaha menghalanginya sehingga menyebabkan perkelahian yang menyebabkan tuan muda itu terbunuh. Pendekar itu pun dibawa ke Kaifeng dan ternyata tak lain adalah Lu Fang, sang Tikus Penggerek Langit.
Bagian 45 – Lu Fang Dibebaskan, Ma Han Terkena Anak Panah Beracun, dan Xu Qing Tertangkap
Mendengar kabar kakak pertama mereka dibawa ke Kaifeng karena terlibat kasus pembunuhan, Han Zhang, Xu Qing, dan Jiang Ping menyusup ke kantor Kaifeng pada malam hari untuk membebaskannya. Ketiganya disambut oleh Zhan Zhao dan keempat pengawal Bao lainnya sehingga terjadi pertarungan yang menyebabkan Ma Han terkena anak panah beracun dan Xu Qing tertangkap.