Karena dipukuli oleh anak buah bangsawan Ge, Fan menjadi gila dan menghilang entah ke mana ketika para petugas mencarinya untuk memberitahukan bahwa ia mendapatkan peringkat pertama dalam ujian negara. Sementara itu seorang pedagang kayu bernama Qu Shen yang pulang kemalaman karena kebanyakan minum menginap di rumah pasangan suami istri miskin yang berencana membunuhnya karena ingin mendapatkan uangnya.
Bagian 25 – Nyonya Bai Bangkit dari Kematian dan Tertukar Tubuhnya dengan Qu Shen
Setelah Qu Shen terbunuh, mayatnya dibuang dan ditemukan orang-orang keesokan paginya. Ketika penemuan mayat ini dilaporkan ke kepala desa, ternyata Qu Shen hidup kembali dengan perilaku seperti wanita. Sementara itu Zhao Hu menemukan seorang wanita yang berperilaku seperti pria di sebuah kuil ketika sedang menjalankan tugas dari Bao.
Bagian 26 – Bao Menyidangkan Kasus Pertukaran Tubuh antara Pria dan Wanita yang Membingungkan
Qu Shen yang berperilaku seperti wanita dan Nyonya Bai, istri sarjana peringkat pertama Fan, yang berperilaku seperti pria dibawa ke pengadilan Kaifeng beserta orang-orang yang terlibat dalam kasus keduanya. Walaupun Bao akhirnya dapat memecahkan kasus ini dan memenjarakan para pelakunya, namun ia kebingungan bagaimana mengembalikan kondisi kedua pria dan wanita itu ke semula.
Bagian 27 – Cermin Kuno Mengembalikan Jiwa yang Tertukar, Zhan Xiongfei Kembali ke Desanya
Berdasarkan petunjuk mimpi dari bantal ajaib dan menggunakan cermin kuno, Bao berhasil mengembalikan jiwa Bai Xiong dan Nyonya Bai ke tubuh mereka masing-masing. Sementara itu Zhan Zhao mengajukan cuti untuk pulang ke rumahnya untuk memberikan persembahan kepada leluhur.
Bagian 28 – Janji Menolong Seseorang di Tepi Danau dan Pertemuan Tak Terduga di Kedai Teh
Setelah memberikan penghormatan kepada leluhur di kampung halamannya, Zhan Zhao pergi ke Hangzhou. Ketika sedang menikmati pemandangan di tepi Danau Xihu, Zhan menyaksikan seorang kakek hendak menenggelamkan diri ke dalam danau, tetapi ditolong oleh seorang nelayan muda. Ternyata sang kakek memiliki kedai teh yang kemudian diambil alih oleh menantunya yang jahat. Nelayan itu berjanji mencarikan uang agar sang kakek dapat membuka kedai teh baru, yang juga dijamin oleh Zhan.
Nelayan yang menolong kakek itu ternyata adalah Ding Zhaohui, pendekar kedua dari Ding bersaudara. Setelah diam-diam mengambil uang dari kediaman menantu sang kakek, ia memberikannya kepada kakek tersebut untuk membuka kedai teh baru.
Bagian 30 – Ding Kedua Membantu Kakek Zhou dan Mengundang Pendekar Selatan
Setelah memberikan sejumlah uang kepada kakek Zhou, Ding Kedua mengundang Zhan Zhao untuk menginap di rumahnya. Di kediaman Ding, Zhan diminta oleh Ding bersaudara mencoba sebilah pedang yang lebih ringan daripada pedangnya sendiri dan ternyata milik saudara perempuan Ding.
Melalui rencana Ding Kedua, Zhan Zhao bertanding pedang melawan Ding Yuehua. Nona Ding berhasil memotong ikat kepala Zhan, namun terlebih dahulu Zhan telah menjatuhkan anting-antingnya sehingga Zhan dinyatakan sebagai pemenang. Akhirnya Ding bersaudara memberitahukan rencana mereka untuk menjodohkan Zhan dan Nona Ding. Zhan pun menyetujuinya dan bertukar pedang sebagai tanda pertunangan. Sebelum Zhan pulang, Ding bersaudara mengajaknya menikmati pemandangan sungai yang indah. Namun tiba-tiba para nelayan datang melaporkan pencurian ikan di wilayah mereka oleh anak buah Lima Tikus dari Pulau Xian Kong.
Bagian 32 – Zhan Zhao Menyelamatkan Seorang Pelayan Tua; Pelajar Yan Pergi Mengikuti Ujian Negara
Dalam perjalanan kembali ke ibukota Zhan Zhao menyelamatkan seorang pelayan tua keluarga Yan. Tuan muda keluarga Yan yang bernama Yan Chasan adalah seorang pelajar yang bercita-cita pergi ke ibukota mengikuti ujian negara, tetapi mengurungkan niatnya karena keluarganya miskin. Akhirnya ia dapat pergi ke ibukota dengan bantuan seorang temannya yang memberikan biaya perjalanan dan mengirimkan seorang pelayan muda bernama Yumo untuk menemaninya pergi ke ibukota.
Yan Chasan bertemu dengan seorang sarjana miskin bernama Jin Maoshu di sebuah penginapan. Melihat perilaku Jin yang mengambil keuntungan dari Yan, sang pelayan Yumo mengingatkan Yan agar berhati-hati dengan orang tersebut, namun ia justru dimarahi oleh tuannya karena Yan menganggap Jin kelak akan menjadi seseorang yang luar biasa.
Ketika Yan bertemu dengan Jin untuk ketiga kalinya, keduanya mengikat sumpah sebagai saudara angkat walaupun Yumo sudah memperingatkan Yan. Di luar perkiraan Yumo, Jin memberikan uang biaya perjalanan serta kuda dan pakaian baru kepada Yan sehingga ia dapat melanjutkan perjalanan menuju rumah pamannya di kabupaten Xiangfu.