Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Hakim Bao dan Para Pendekar Penegak Keadilan (Pendahuluan)

30 Maret 2018   14:59 Diperbarui: 19 Juni 2020   12:16 3463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Bagian 2 – Dewa Kuixing Memberi Tanda melalui Mimpi tentang Kelahiran Calon Pejabat yang Jujur

Tuan tanah Bao bermimpi didatangi sosok makhluk yang mengerikan ketika istrinya yang hamil tua melahirkan seorang bayi laki-laki yang berkulit hitam sehingga menganggap kelahiran anak ini akan membawa sial bagi keluarga. Kakak kedua sang bayi bersama istrinya berusaha membuang bayi tersebut, tetapi diselamatkan oleh kakak pertama dan istrinya yang kemudian mengangkatnya sebagai anak mereka sendiri. Bayi itu diberi nama Bao Hei yang kelak akan menjadi pejabat terkemuka karena ketegasan dan kejujurannya.

Bagian 3 – Bao Diselamatkan Seorang Pahlawan di Kuil Naga Emas

Kakak pertama memanggil seorang guru bernama Ning untuk mengajar Bao muda. Bao ternyata sangat cerdas sehingga diberi nama Zheng atau Wenzheng oleh gurunya dan sang guru mendesak orang tuanya agar mengizinkannya mengikuti ujian negara. Dalam perjalanan menuju ibukota untuk mengikuti ujian negara bersama pelayannya Bao Xing, Bao bertemu dengan pendekar Zhan Zhao.

Bagian 4 – Bao Wenzheng Mengikat Janji Pernikahan dan Menjadi Pejabat di Dingyuan

Atas desakan Bao Xing, karena kehabisan biaya perjalanan akibat dirampok, Bao mengunjungi putri keluarga Li yang kerasukan dan berusaha mengusir hantu yang merasukinya. Setelah berhasil mengusir hantu tersebut, Tuan Li bermaksud menikahkan putrinya dengan Bao yang kemudian berjanji akan memberitahu keluarganya terlebih dahulu dan akan melamar jika telah lulus ujian negara.

Bagian 5 – Penggaris Saku Tukang Kayu Mengungkapkan Pelaku Kejahatan, Pot Hitam Mengadukan Ketidakadilan

Ketika menduduki jabatan pertamanya sebagai pejabat daerah Dingyuan setelah lulus ujian negara, Bao Zheng mengadili tiga buah kasus: kasus pembunuhan di aula Qielan sebuah kuil, kasus gantungan batu koral yang mengungkapkan pembunuhan akibat perselingkuhan, dan kasus pot hitam yang sulit dipercaya orang-orang.

Bagian 6 – Bao Dipecat dan Bertemu dengan Para Ksatria Gagah Berani dan Seorang Bhiksu Senior

Karena kasus pot hitam, Bao dipecat oleh atasannya. Dalam perjalanan menuju ibukota, ia bertemu empat pendekar dari Bukit Tu Long, yaitu Wang Chao, Ma Han, Zhang Long, dan Zhao Hu, yang berjanji akan melayaninya jika kelak ia ditugaskan kembali.

Bagian 7 – Bao Menikah dengan Nona Li, Gongsun Ce Diam-Diam Menyelidiki Pelaku Kejahatan

Setelah menjadi pejabat di Kaifeng, Bao akhirnya menikah dengan putri keluarga Li. Suatu hari Bao mendapatkan kasus yang sulit dan kedatangan seorang sarjana miskin bernama Gongsun Ce yang direkomendasikan bhiksu Liao Ran agar bekerja untuknya.

Bagian 8 – Empat Ksatria Menyelamatkan Seorang Pelayan Setia dan Menangkap Pendeta Jahat di Kuil Dewa Besi

Ketika melakukan penyelidikan kasus kematian Zhang Youdao yang misterius, Gongsun Ce bertemu dengan empat pendekar dari Bukit Tu Long. Dalam perjalanan menuju Kaifeng, Gongsun dan keempat pendekar tersebut singgah di sebuah kuil di mana mereka menyelamatkan seorang pelayan keluarga Tian dari para pendeta Taois jahat.

Bagian 9 – Kaisar Memberikan Gelar Sarjana kepada Bao dan Menugaskannya ke Chenzhou

Setelah memecahkan kasus kematian Zhang Youdao, Bao melaporkan kepada kaisar tentang masalah penyalahgunaan penyaluran bantuan bagi korban bencana kelaparan di Chenzhou oleh kerabat kaisar. Kaisar pun menugaskan Bao untuk menyelidiki kasus itu ke Chenzhou dengan membawa tiga alat penggal berbentuk naga, macan, dan anjing.

Bagian 10 – Seorang Pelajar Mendapatkan Bencana, Seorang Ksatria Menangkap Pencuri

Seorang ibu melapor kepada Bao tentang kasus anaknya, seorang pelajar, yang menemukan harta karun terpendam di rumah mereka. Ketika sang pelajar membeli kepala babi untuk persembahan sebagai tanda terima kasih kepada para dewa, ternyata kepala babi itu adalah sebuah kepala wanita yang berlumuran darah. Saat petugas menggali lebih dalam tempat penemuan peti harta tersebut, ditemukan sesosok mayat pria tanpa kepala.

Bagian 11 – Bao Mengadili Sang Pencuri, Zhan Zhao Menolong Seorang Wanita Tua

Setelah seorang pencuri tertangkap, Bao akhirnya berhasil memecahkan misteri kepala wanita dan mayat pria tanpa kepala kemudian melanjutkan perjalanan ke Chenzhou. Sementara itu Zhan Zhao dalam pengembaraannya bertemu dengan serombongan pengungsi dari Chenzhou yang menceritakan kepadanya kondisi mereka yang menyedihkan. Ia pun memutuskan pergi ke Chenzhou untuk menyelidiki hal ini.

Bagian 12 – Pendekar Zhan Diam-Diam Menukar Arak, Bangsawan Pang Menyusun Rencana Jahat

Zhan Zhao diam-diam menyelinap masuk ke dalam kediaman Bangsawan Pang Yu dan menggagalkan upaya sang bangsawan untuk menodai kesucian seorang wanita yang ia culik. Zhan juga mendengar rencana jahat bangsawan tersebut mengirimkan seorang pendekar untuk membunuh Bao di tengah perjalanannya menuju Chenzhou.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun