“Aku sangat terharu mendengar cerita mas Amin.” Jawabnya.
“Oo begitu ya”. kata Amin
Oya mas, ke Cileungsi cuma mau ke saudaranya atau ada keperluan lain? Tanya pemuda itu.
“Disamping silaturahmi ke saudara juga ada keperluan lain.” Jawab Amin
“kalau boleh tau keperluan apa ya?” tanya Falah penasaran.
“kalaupun aku beritahu kan juga nggak ada kaitanya dengan mas Falah ?! atau mungkin mas Falah mau bantu aku?” tanya Amin balik
“Bogor-bogor” kernet memberi aba-aba, ternyata bus telah sampai di terminal Bogor Amin dan Falah berpisah di terminal. Pembicaraan pun terputus. Mereka berpisah sambil berjabat tangan.
Amin bergegas mencari bus kota tujuan cileungsi, sedangkan di kejauhan Falah masih saja santai diterminal duduk duduk sepertinya menunggu seseorang. Tak butuh waktu lama Amin telah mendapat bus tumpangannya menuju cileungsi. Singkat kata singkat cerita Amin sampai ke rumah kontrakkan saudaranya yang bernama Taufik.
“Assalamu alaikum” Amin beruluk salam sambil mengetuk pintu.
“Wa’alaikum salam.” Sahut orang dari dalam rumah.
Melihat seseorang menjawab salam Amin terjekut bukan kepalang. Dia melihat orang lain dirumah kontrakkan Taufik, namun ia sudah mengenalnya.