Â
"Jangan lah, tempat ini adalah tempat kita menumpahkan segalanya, suka, duka dan bahagia. Kita bisa berbagi ya di tempat ini, kita namakan lorong ini dengan Lorong Kehidupan aja," Si Thoriq nyeplos dengan gaya agak sombong mulai dengan permainan katanya.
Â
Walaupun Si Thoriq dengan gaya agak sombong tapi dia memang anak yang cukup bijaksana bagi teman-temannya.
Â
"Nah cocok itu," sahut Dimas.
Â
"setujuu," balas anak yang lain.
Â
"Apa, kemaren aja sepi, gaada kehidupan sama sekali, cocoknya ya lorong kematian," balas Bagus.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!