“Apa itu?” tanya Iksan.
“Dari untuk. Semacam pesan-pesan untuk teman, gitu. Siapa yang pasang DU, harus pesan dan harus bayar,” jelas Anisa.
“Boleh juga.”
Tak terasa. Uang sudah terkumpul lumayan. Semoga Pentas Seni pun dapat terlaksana dengan baik.
“Tapi belum cukup, Kak,” kata Iksan.
“Oh iya. Aku pernah baca buku Ayah.”
“Yang mana?”
“Tuh!”
“Wira Usaha mandiri?”
“Bet.”
Ternyata tak salah juga ayah suka buku. Buku ayah sudah segunung. Tapi tetap saja dalam satu minggu mesti sekali mengunHadgi Gramedia. Beli buku baru. Karena memang dalam buku ada banyak ide.