Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Seperti yang Disangka

8 Juli 2015   08:04 Diperbarui: 8 Juli 2015   08:04 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imron yang tak tahu jika Dwi marah benaran tetap berusaha mengambil buku matematika Dwi.  Tapi apa yang terjadi?  Dwi menampar Imron dengan buku itu.  Semua teman yang sudah ada di kelas kaget.  Sangat kaget.  Apalagi Imron.  Hampir saja Imron balas menampar Dwi.  Seandainya, ya, seandainya Sabrina tak segera melerai dan membawa Imron keluar kelas. 

Di luar kelas itulah Sabrina berhasil meyakinkan Imron tentang kondisi Dwi yang agak beda.  Imron pun mau memaafkan.  Sabrina senang.  Sabrina berjanji.  Memang hanya dalam hati.  Sabrina akan berupaya.  Berupaya sekuat tenaga.  Untuk mengembalikan teman baiknya itu menjadi seperti dulu lagi.

Dwi menggeleng.

"Mau main ke rumahku?" tanya Sabrina lagi.

Dwi hanya terbengong.  Tak tahu harus berkata apa.  Sabrina memang teman akrabnya.  Tapi belum pernah sekali pun Dwi diajak ke rumahnya.  Padahal sudah lama Dwi ingin main ke rumah Sabrina.  Ingin melihat betapa enaknya menjadi orang kaya.

"Mau?"

Dwi masih ragu.  Dwi belum percaya dengan apa yang didengarnya.  Kalau Dwi belum pernah mengajak Sabrina ke rumahnya, itu karena Dwi tak ingin Sabrina tahu rumahnya yang kusam.  Bangkunya yang sudah sobek-sobek.  Kamarnya yang sumpek.  Ah, tak ada yang bisa dibanggakan dari rumah Dwi.  Tapi Sabrina sekarang mengajak Dwi ke rumahnya.   Terus harus bagaimana, ya?

"Kamu mengajakku?" tanya Dwi.

"Iya.  Main ke rumahku, yuk!" kata Sabrina meyakinkan.

"Mau," jawab Dwi berbinar.

Sepulang sekolah Dwi mengikuti Sabrina.  Hendak ke rumah Sabrina.  Sayang, hari ini Sabrina tak dijemput ayahnya.  Ayah Sabrina sedang tugas keluar kota.  Sehingga mereka berdua pun berjalan kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun