Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teror

7 Juli 2015   10:43 Diperbarui: 7 Juli 2015   10:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Iiiih, Kak Gusti," teriak Oca.

"Itu balasan untuk anak kriting," kata Gusti.

"Memang apa salahnya punya rambut keriting?" bantah Oca.

"Suka jahil," kata Gusti sambil menghindar.

***

Malam berikutnya, saat Gusti terbangun tengah malam karena kebelet pipis, suara srek srek itu masih ada.  Malah nyaring terdengar.  Gusti pun menahan keinginannya buang hajat.  Sampai perutnya terasa sakit.

Setelah tidak tahan, dan tak mungkin bertahan lebih lama lagi, Gusti pun lari.  Bukan langsung lari ke kamar mandi.  Gusti malah lari terbirit-birit ke kamar Oca.  Buru-buru membangunkan Oca.   Agar segera mengantarkannya ke kamar mandi.  Oca kaget.  Oca hanya duduk tercenung.  Gusti pun menarik tangan Oca sambil meringis menahan perutnya yang semakin sakit.  Untung tidak kebobolan di tengah jalan. 

"Haaaaah, lega juga," kata Gusti sambil menghirup udara melepas segala derita yang sudah berjam-jam menjangkiti perutnya.

"Ada apa sih, Kak?" tanya Oca setengah sadar.

"Suara itu, Ca."

"Kita cari sumbernya saja yuk!" Oca sok berani.  Padahal Oca berani karena ada kakaknya.  Kalau sendirian, Oca juga pasti akan lari terbirit-birit.   Bahkan terkencing-kencing seperti saat acara Persami di sekolah.  Oca lari sambil berbasah-basah ria saat acara jurit malam dan ada hantu jadi-jadian di dekat tenda Oca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun