Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teror

7 Juli 2015   10:43 Diperbarui: 7 Juli 2015   10:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Ada yang aneh ya, Yah," kata Mama saat sarapan pagi.  Setelah tak lagi tahan menyimpan rahasia mimpinya itu.

"Ada apa, Ma?" tanya Oca.

"Masa sudah empat kali. Betul empat kali.  Yang berarti juga sudah empat malam.  Mama selalu bermimpi tentang sesuatu yang sama," kata Mama.

"Masa, Ma?" Gusti juga penasaran.  Gusti mulai teringat dengan kucing hitam.  Jangan-jangan mimpi Mamanya juga ada hubungannya dengan kucing hitam yang sudah dua kali mengirim sinyal permusuhan. 

"Ayah juga mengalaminya," tambah Ayah.

"Kok bisa?" Oca memasang wajah bingung.  Padahal aslinya memang Oca bingung beneran.

"Ayah bahkan sudah cerita mimpi ini ke teman Ayah.  Kebetulan ada teman Ayah yang bisa melihat alam gaib."

"Apa kata dia, Yah?" tanya Mama.

"Hmmm, itu dia.  Sebetulnya Ayah sudah ingin cerita.  Tapi belum punya waktu yang tepat.  Untung Mama cerita," jelas Ayah.

"Apa katanya?" Mama tak sabar mendengar lanjutan cerita Ayah.

"Kata dia, rumah kita memang ada penghuninya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun