Mohon tunggu...
Miran Nari
Miran Nari Mohon Tunggu... Penulis - IRT

Ibu Rumah Tangga Suka Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum Yang Hilang Dari Wajah Adikku

18 Desember 2024   01:42 Diperbarui: 18 Desember 2024   01:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terkekeh membayangkan bau minyak itu dengan bau parfum menyengat yang dipakai Tanti. 

Tanti tersinggung dengan tertawaku,"Kalau iri bilang saja,  gak usah ngetawain orang kaya gitu,"

"Sudah sudah gak baik ribut pagi-pagi, "

"Jadi kalau ributnya selain di waktu pagi bagus yah Bu?"

"Kamu juga Wang, jangan bikin kesel adikmu kenapa? "

Aku mingkem juga mendengar kata-kata ibu. Terus saja Ibu membela Tanti. Anak bungsu memang selalu jadi kesayangan.

Aku tinggalkan ibu dan adik perempuanku ke kamar. 

"Lebih baik membaca novel daripada melihat langsung adegan sinetron, " kataku sambil memilah buku di rak. 

Terdengar teriakan Ibu dari luar.  Aku segera berlari menghampiri.  

Kulihat Tanti sudah tergeletak pingsan di pangkuan ibu.

"Tanti kenapa Bu? " 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun