Tapi kalau kita mau menyimak lebih dalam lagi rekaman itu, banyak kasus besar lainnya yang bisa diperkarakan. Saya cuplik beberapa percakapan yang mencengangkan dan bisa membuat jidat makin berkerut seakan tak percaya.
Bisa dilihat bahwa SN begitu berpengalaman dengan presiden.
(SN: Mempercantik. Tapi kalau pengalaman kita, artinya saya dengan pak Luhut, pengalaman-pengalaman dengan presiden, itu rata-rata 99 % itu goal semua Pak. Ada keputusan-keputusan penting kayak Arab itu, bermain kita. Makanya saya tahu. Makanya Bung Riza begitu tahu Darmo, dimaintaince, dibiayai terus itu Darmo habis-habisan supaya belok. Pinter itu.)
Benarkah Rini menteri ESDM ikut bermain?
SN: Sudah Pak. Kemarin itu saya diarahkan sama Bu RIni, menteri ESDM jadi nanti itu ditunjuk di Bintuni. Bintuni itu arealnya 6000 hektar. Itu dibuat di sana itu pabrik pupuk, Antam juga disitu, pelabuhan bukan hanya Sorong pak tapi di situ.
Astaga...Saya tidak habis mengerti, mengapa ingin melindungi alam dari kerusakan yang diciptakan justru dianggap Dajjal?
MS: Pak, masalah lahan di Papua itu juga masalah besar. Masalah hak ulayat itu susah. Pak Riza mau bangun di sana, berhubungan sama yang punya, Pak Iza sudah bayar. Nanti pamannya datang kamu bayar ke dia, saya mana. Datang lagi keponakannya. Itu yang bikin perang suku Pak.
MR: Itu mirip di Padang. Sama kalau di Padang
MS: Kepastian hukumnya tidak ada. Ada kebon sawit besar bagus cantik udah jadi Pak. Tiba-tiba ditutup sama gubernur katanya merusak alam. Kasihan Pak buat investor. Itu orang nggak jadi males menginvestasi
MR: Provinsinya Dajjal
MS: Betul Pak zamannya Dajjal