Mohon tunggu...
Mia Ismed
Mia Ismed Mohon Tunggu... Guru - berproses menjadi apa saja

penyuka kopi susu yang hoby otak atik naskah drama. pernah nangkring di universitas negeri yogyakarta angkatan 2000. berprofesi sebagai kuli di PT. macul endonesa bagian dapor

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lelaki Langit

5 Oktober 2019   18:32 Diperbarui: 5 Oktober 2019   18:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan itu menyisakan rasa yang aneh. Tak biasanya aku merasakan perasaan yang cemen seperti ini. Beberapa laki-laki yang sudah kencan denganku, tak satu pun dari mereka yang mampu menggoyahkan hatiku. Tapi, ada apa dengan Langit? Mengapa aku selalu kepikiran dia terus? Padahal tak sedikit pun dia menyentuhku. Dia sangat menghormatiku. 

Tujuh bulan semenjak pertemuan itu lelakilangit tak satusukukata pun singgah di smartphoneku. Meski hati ini tak pernah berbohong, dalam diam aku sangat merindukannya. Ingin dia sapa. Entahlah, hari ini aku merasa ada yang janggal. Kulihat secarik sajak tergeletak di inbox facebookku. Sebuah puisi yang menurutku tak masuk akal.

ciumanmu manis sekali

Masih basah di bibirku hangat

Kau memulasnya dengan harapan kulekas jadi lelaki

Semburat tatap lenteramu menganiaya keadaan

Sebab satusatunya kekayaanku cuma keringat

Sedang di luar udara lekas panas

Dan aku selalu menjadi bahan bakar

Disulap ketololan sendiri

Atasnama cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun