Mohon tunggu...
Mia Ismed
Mia Ismed Mohon Tunggu... Guru - berproses menjadi apa saja

penyuka kopi susu yang hoby otak atik naskah drama. pernah nangkring di universitas negeri yogyakarta angkatan 2000. berprofesi sebagai kuli di PT. macul endonesa bagian dapor

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lelaki Langit

5 Oktober 2019   18:32 Diperbarui: 5 Oktober 2019   18:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutangkup bibirmu, rebahkan

Sebab malam bukanlah permainan

Dan cinta akan segera kita rayakan

Kusebut namamu di langit rusia

***

Komunikasi kami akhirnya tersambung kembali. Satu kata yang mengagetkan nyaliku, "Tik, aku ingin hubungan kita tak hanya sebatas mimpi. Aku ingin menidurimu tanpa dosa. Kita akan menikah."

"Menikah? Kamu serius, Bang? Bukankah kau sudah beristri secara sah? Lalu apa yang akan kau katakana kepadanya?"

"Aku katakan padanya aku mencintaimu dalam fase yang lain. Dan aku mimintamu untuk jadi istriku. Tunggu aku kembali ke tanah air. Aku sedang ada pekerjaan yang menyitaku di Rusia."

Busyet, kata-kata itu seperti ledakan. Entahlah, aku suka atau malah ini jawaban bahwa aku harus mengakhiri permainan gilaku di dunia remang.

Sanggupkah aku terima pinangannya menjadi wanita madu secara sah? Bukankah selama ini aku hanya ingin menjadi wanita candu bagi lelaki berduit tanpa embel-embel cinta? Mampukah ia memenuhi semua materiku? Karena terus terang aku belum siap menjadi miskin.

Menikah dengannya, apakah aku juga siap menjadi istri dengan kekangan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak dari hasil bercinta dengannya? Tanpa legalitas hukum dan aku akhirnya terjajah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun