4. Strategi Meningkatkan Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Selisih penilaian kembali aktiva tetap terjadi saat perusahaan melakukan revaluasi terhadap aktiva tetap (seperti tanah, bangunan, atau mesin) untuk mencerminkan nilai pasar terkini.
Strategi yang bisa dilakukan:
Melakukan Revaluasi Secara Berkala: Perusahaan bisa melakukan penilaian kembali terhadap aktiva tetap, terutama tanah atau properti yang nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Investasi dalam Aktiva Tetap yang Bernilai Tinggi: Dengan membeli atau meningkatkan aset-aset yang memiliki potensi kenaikan nilai tinggi, seperti properti komersial atau teknologi mutakhir, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai aset tersebut di masa depan.
Menggunakan Jasa Penilai Independen: Untuk memastikan bahwa penilaian aktiva tetap mencerminkan nilai pasar yang wajar, perusahaan bisa menggunakan jasa penilai independen yang berkompeten.
Contoh: Perusahaan D memiliki tanah yang dibeli 10 tahun lalu dengan harga Rp5 miliar. Setelah melakukan penilaian ulang dengan penilai independen, nilai tanah tersebut sekarang menjadi Rp15 miliar. Selisih penilaian kembali sebesar Rp10 miliar dicatat sebagai peningkatan ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan.
Referensi :
Kasmir. (2019). Manajemen Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Harahap, Sofyan Syafri. (2017). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2020). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2020. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H