Analisis:
Kemungkinan Pembayaran Mendadak: Perusahaan menganalisis apakah ada kewajiban tak terduga atau kewajiban lain yang mungkin membutuhkan pembayaran mendadak. Mereka juga memperhatikan apakah ada kewajiban yang mungkin berubah menjadi kewajiban lancar jika jatuh temponya mendekat.
Contoh:
Pendapatan Diterima di Muka: Jika perusahaan sudah menerima uang dari pelanggan untuk jasa yang belum diberikan, ini dianggap sebagai kewajiban sampai jasa tersebut diberikan.
4. Utang yang Didistribusi
Utang yang didistribusi merujuk pada utang yang telah dialokasikan kepada berbagai pihak, seperti pemegang saham atau distributor, dan sering kali mencakup utang dividen atau utang kepada distributor.
Analisis:
Kepatuhan terhadap Kesepakatan: Perusahaan akan memastikan bahwa utang tersebut dibayar sesuai dengan jadwal dan perjanjian yang telah disepakati dengan pihak terkait.
Dampak terhadap Hubungan Bisnis: Jika perusahaan gagal membayar utang kepada distributor atau pemegang saham tepat waktu, ini bisa merusak hubungan jangka panjang.
Contoh:
Utang Dividen: Jika perusahaan telah menyetujui untuk membayar dividen kepada pemegang saham, mereka harus memastikan dana tersedia untuk pembayaran dividen tersebut pada waktu yang ditentukan.
Sumber Referensi:
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., dan Warfield, Terry D. Intermediate Accounting. Jakarta: Salemba Empat, 2011.
Van Horne, James C., dan Wachowicz, John M. Fundamentals of Financial Management. Jakarta: Salemba Empat, 2009.
No 19
langkah-langkah manajemen keuangan yang cermat untuk menjaga stabilitas keuangannya. Berikut penjelasan setiap kewajiban dan langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan beserta contohnya:
1. Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
Kewajiban lancar adalah utang atau kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Contohnya adalah utang dagang, biaya yang masih harus dibayar, atau pinjaman jangka pendek.
Langkah yang bisa dilakukan:
Manajemen Kas yang Baik: Pastikan arus kas yang masuk mencukupi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Misalnya, perusahaan bisa mempercepat penagihan piutang.
Restrukturisasi Utang: Jika ada masalah likuiditas, perusahaan bisa meminta restrukturisasi utang kepada kreditur, seperti memperpanjang jatuh tempo utang atau mengubah syarat pembayaran.
Contoh: Perusahaan A memiliki utang dagang yang harus dibayar dalam 3 bulan, tetapi arus kas perusahaan terganggu. Untuk mengatasi ini, perusahaan bisa melakukan negosiasi dengan pemasok untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran atau mencari pinjaman jangka pendek.
2. Kewajiban Jangka Panjang (Long-Term Liabilities)
Kewajiban jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun, seperti obligasi atau pinjaman bank jangka panjang.