Mohon tunggu...
mhmmadzakimauludi
mhmmadzakimauludi Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Mahasiswa

Saya suka bermain komputer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Credit Analyst

12 Desember 2024   19:30 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Risiko Penurunan Nilai (Impairment): Nilai aset tak berwujud bisa turun secara signifikan jika tidak bisa menghasilkan manfaat ekonomi seperti yang diharapkan.
Risiko Pelanggaran atau Sengketa Hukum: Ada risiko pelanggaran hak kekayaan intelektual, yang bisa membuat perusahaan terlibat dalam sengketa hukum.
Contoh:

Paten: Jika perusahaan memiliki paten tetapi ada pelanggaran hak cipta oleh pihak lain, perusahaan bisa kehilangan pendapatan dari hak paten tersebut

Referensi:Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., dan Warfield, Terry D. Intermediate Accounting. Jakarta: Salemba Empat, 2011.

No 17
Ketika perusahaan menganalisis kewajiban (utang) seperti kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang, kewajiban lain-lain, dan utang yang didistribusi, perusahaan akan melihat kemampuan mereka untuk membayar utang dan memahami risiko yang mungkin muncul. Berikut penjelasan sederhana mengenai setiap kewajiban dan bagaimana perusahaan menganalisisnya:

1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah utang atau kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti utang dagang, utang pajak, atau utang gaji.

Analisis:

Likuiditas: Perusahaan akan melihat apakah mereka memiliki cukup aktiva lancar untuk membayar kewajiban lancar. Hal ini bisa dilakukan dengan menghitung rasio lancar (current ratio), yaitu membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Jika rasio ini rendah, ada risiko perusahaan tidak bisa membayar kewajiban dalam waktu singkat.
Contoh:

Utang Dagang: Jika perusahaan berutang kepada pemasok, mereka harus memastikan bisa membayar dalam jangka waktu yang disepakati untuk menghindari denda atau bunga tambahan.
2. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun, seperti utang obligasi, utang bank jangka panjang, atau leasing.

Analisis:

Kemampuan Membayar di Masa Depan: Perusahaan menganalisis apakah mereka bisa memenuhi kewajiban ini berdasarkan proyeksi arus kas di masa depan. Biasanya digunakan debt to equity ratio (rasio utang terhadap modal) untuk melihat seberapa besar utang dibandingkan dengan ekuitas perusahaan.
Biaya Bunga: Utang jangka panjang sering kali melibatkan pembayaran bunga, jadi perusahaan juga menghitung seberapa besar beban bunga yang harus mereka bayarkan.
Contoh:

Utang Obligasi: Jika perusahaan menerbitkan obligasi, mereka harus membayar bunga secara berkala dan melunasi pokok utang pada saat jatuh tempo, misalnya dalam 5 atau 10 tahun.
3. Kewajiban Lain-Lain
Kewajiban lain-lain mencakup berbagai jenis kewajiban yang tidak termasuk dalam kategori utama, misalnya pendapatan diterima di muka atau biaya yang masih harus dibayar (accrued expenses).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun