Langkah yang bisa dilakukan:
Hedging: Untuk mengurangi risiko dari fluktuasi suku bunga atau nilai tukar, perusahaan bisa melakukan hedging. Misalnya, jika perusahaan memiliki utang dalam mata uang asing, mereka bisa melindungi diri dengan kontrak forward.
Restrukturisasi Obligasi: Jika kesulitan dalam membayar obligasi, perusahaan bisa mencoba menegosiasikan kembali syarat obligasi dengan kreditur, misalnya dengan memperpanjang waktu jatuh tempo atau menurunkan suku bunga.
Contoh: Perusahaan B memiliki pinjaman bank jangka panjang dengan suku bunga variabel. Ketika suku bunga naik, biaya bunga menjadi sangat tinggi. Untuk mengatasi ini, perusahaan bisa melakukan hedging untuk mengunci suku bunga yang lebih rendah atau merestrukturisasi pinjaman menjadi suku bunga tetap.
3. Kewajiban Lain-Lain
Kewajiban lain-lain adalah kewajiban yang tidak termasuk dalam kewajiban lancar atau jangka panjang, seperti kewajiban pajak, kewajiban atas keuntungan karyawan, atau dana pensiun.
Langkah yang bisa dilakukan:
Pengelolaan Kewajiban Pajak: Jika perusahaan memiliki kewajiban pajak yang besar, mereka bisa memanfaatkan skema pajak yang sah untuk menunda pembayaran atau meminta pengurangan denda jika terjadi keterlambatan.
Evaluasi Skema Pensiun: Untuk mengurangi beban kewajiban pensiun, perusahaan bisa mengevaluasi skema pensiun yang lebih efisien atau menawarkan opsi pensiun yang berbeda kepada karyawan.
Contoh: Perusahaan C memiliki kewajiban pajak yang besar, tetapi arus kas perusahaan tidak cukup untuk membayar dalam satu waktu. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan bisa mengajukan permohonan cicilan pembayaran pajak kepada otoritas pajak.
4. Utang yang Didistribusi
Utang yang didistribusi mencakup kewajiban yang didistribusikan kepada pihak ketiga, seperti utang kepada distributor atau pemasok.
Langkah yang bisa dilakukan:
Negosiasi Ulang Syarat Pembayaran: Jika perusahaan mengalami kesulitan membayar utang kepada distributor, mereka bisa menegosiasikan ulang syarat pembayaran, seperti memperpanjang waktu pembayaran atau menurunkan jumlah angsuran.
Mencari Alternatif Pembiayaan: Jika perusahaan mengalami kesulitan dengan utang kepada distributor, mereka bisa mencari alternatif pembiayaan dari sumber lain, seperti modal ventura atau pinjaman bank.
Contoh: Perusahaan D memiliki utang besar kepada distributornya, tetapi arus kasnya tidak mencukupi. Perusahaan bisa menegosiasikan kembali syarat pembayaran atau mencari pinjaman dari bank untuk melunasi utang tersebut.
Referensi (sesuai format daftar pustaka):
Kasmir. (2019). Manajemen Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2020). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2020. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia
No 21
agio saham, laba ditahan, laba tahun berjalan, dan selisih penilaian kembali aktiva tetap, dengan bahasa yang sederhana dan dilengkapi contoh-contohnya:
1. Risiko Agio Saham
Agio saham adalah selisih lebih antara harga jual saham dengan nilai nominalnya. Agio saham muncul ketika perusahaan menjual sahamnya di atas nilai nominal.