Referensi (sesuai format daftar pustaka):
Harahap, Sofyan Syafri. (2017). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). (2020). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2020. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Kasmir. (2019). Manajemen Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Weston, J. Fred, dan Brigham, Eugene F. (2018). Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Untuk sumber online, bisa dicari lebih lanjut dari situs resmi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
No 22
strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan agio saham, laba ditahan, laba tahun berjalan, dan selisih penilaian kembali aktiva tetap, beserta contohnya:
1. Strategi Meningkatkan Agio Saham
Agio saham adalah selisih lebih antara harga jual saham dengan nilai nominal saham. Semakin besar agio saham, semakin besar keuntungan modal yang diterima perusahaan saat penerbitan saham.
Strategi yang bisa dilakukan:
Meningkatkan Kinerja dan Reputasi Perusahaan: Dengan memperbaiki kinerja perusahaan, seperti meningkatkan penjualan, profitabilitas, dan efisiensi operasional, nilai saham di pasar bisa naik sehingga agio saham juga meningkat.
Right Issue dengan Harga Premium: Perusahaan bisa menerbitkan saham baru dengan harga yang lebih tinggi dari nilai nominal (harga premium). Ini bisa dilakukan jika investor percaya dengan prospek pertumbuhan perusahaan.
Contoh: Perusahaan A berencana menerbitkan saham baru di bursa dengan nilai nominal Rp500 per lembar. Berkat peningkatan kinerja dan inovasi produk, investor optimis dengan prospek perusahaan, sehingga perusahaan bisa menjual saham tersebut dengan harga Rp1.000 per lembar. Ini menghasilkan agio saham sebesar Rp500 per saham.
2. Strategi Meningkatkan Laba Ditahan
Laba ditahan adalah bagian dari laba perusahaan yang tidak dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham dan digunakan untuk investasi atau pengembangan bisnis.
Strategi yang bisa dilakukan:
Menahan Sebagian Laba untuk Reinvestasi: Perusahaan bisa memutuskan untuk menahan sebagian besar laba untuk digunakan kembali dalam pengembangan produk, ekspansi bisnis, atau investasi pada teknologi baru.
Mengurangi Pembayaran Dividen: Jika perusahaan memutuskan untuk mengurangi pembayaran dividen dan menyimpan lebih banyak laba sebagai laba ditahan, jumlah dana yang bisa digunakan untuk memperkuat modal kerja atau investasi akan meningkat.
Contoh: Perusahaan B memutuskan untuk hanya membagikan 30% dari labanya sebagai dividen, sementara 70% sisanya disimpan sebagai laba ditahan. Laba tersebut kemudian digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan di masa depan.
3. Strategi Meningkatkan Laba Tahun Berjalan
Laba tahun berjalan adalah laba yang dihasilkan perusahaan selama satu periode akuntansi berjalan, yang mencerminkan performa operasional perusahaan selama periode tersebut.
Strategi yang bisa dilakukan:
Meningkatkan Efisiensi Operasional: Dengan mengurangi biaya produksi, overhead, dan meningkatkan efisiensi rantai pasok, perusahaan bisa meningkatkan margin laba.
Diversifikasi Produk dan Pasar: Perusahaan bisa meningkatkan penjualan dan laba dengan memperluas lini produk atau masuk ke pasar baru yang potensial.
Inovasi Produk: Perusahaan bisa meningkatkan daya saingnya dengan berinovasi dalam produk atau jasa, yang pada gilirannya dapat menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan laba.
Contoh: Perusahaan C berhasil meningkatkan laba tahun berjalannya dengan mengurangi biaya bahan baku melalui negosiasi harga dengan pemasok, serta meningkatkan penjualan melalui inovasi produk baru yang lebih menarik bagi konsumen.