Matematika berperan dalam permasalahan kehidupan yang harus diselesaikan dengan menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada aritmetika (studi tentang bilangan) dan mengukur mengarah pada geometri (studi tentang bangun, ukuran dan posisi benda). Aritmetika dan geometri merupakan fondasi atau dasar dari matematika. Perkembangan dalam navigasi, transportasi, dan perdagangan, termasuk kemajuan teknologi sekarang ini membutuhkan diagram dan peta serta melibatkan proses pengukuran yang dilakukan secara tak langsung.
D. Model Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan oleh pendidik untuk merancang dan mengimplementasikan proses pembelajaran di kelas. Dalam konteks pembelajaran matematika, terdapat beberapa model yang sering digunakan, antara lain:
1. Model Pembelajaran Langsung/ Direct InstructionÂ
       Pembelajaran langsung atau Direct Instruction adalah model yang berfokus pada pemberian informasi atau keterampilan secara langsung oleh guru. Dalam pembelajaran matematika, model ini sering digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep dasar atau algoritma yang membutuhkan pengajaran eksplisit. Keunggulannya efektif untuk mengajarkan keterampilan dasar atau prosedur yang harus dikuasai siswa. Kelemahannya Kurang memberi ruang untuk eksplorasi dan penemuan mandiri oleh siswa.
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan yang menanamkan pengetahuan baru kepada siswa dengan menghadirkan masalah di awal untuk dipecahkan oleh siswa. Namun, guru tetap harus meminta siswa untuk mengemukakan masalah yang nyata dan relevan. Pembelajaran berbasis masalah atau Problem-Based Learning (PBL) menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, di mana mereka dihadapkan pada masalah kontekstual yang harus dipecahkan. Model ini mengajak siswa untuk berpikir kritis, menggunakan matematika sebagai alat untuk mencari solusi.
Keunggulannya Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan keterampilan pemecahan masalah.Kelemahannya Membutuhkan waktu yang lebih lama, serta siswa perlu memiliki dasar yang kuat untuk mengikuti model ini dengan baik.
3. Model Pembelajaran Cooperative Learning
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kelompok dengan volume tertentu yang tujuannya untuk mendorong anggota kelompok mencapai hasil belajar yang maksimal. Tujuan dari model ini adalah untuk memaksimalkan hasil belajar yang dapat dicapai dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa tingkat pengetahuan anggota kelompok ini rendah, sedang dan tinggi.
4. Model Pembelajaran Inquiry Based Learning