"Aku merasa sangat bahagia," kata Siska. "Kita telah melakukan hal yang luar biasa."
Badek mengangguk setuju. "Kita telah membuat perbedaan dalam hidup banyak orang. Itu adalah hal yang paling berarti."
Siska tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. "Aku bersyukur memiliki kamu di sisiku. Bersama-sama, kita bisa melakukan apa saja."
Badek merangkul Siska dengan penuh kasih. "Aku juga bersyukur memiliki kamu. Kamu adalah inspirasi dan kekuatanku. Semasa dan selama aku miskin, kamu tidak mencari lelaki lain yang lebih mampu."
"Aku bukan wanita yang hanya mau terima bersih, tetapi tidak mau berjuang bersama," ujar Siska melototkan matanya, tetapi dia tidak marah.
Dengan hati yang penuh rasa syukur dan cinta, Badek dan Siska menikmati malam itu, mengetahui bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang luar biasa.
Mereka telah memberikan harapan dan kesempatan kepada banyak orang, mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Dan itu, bagi mereka, adalah kebahagiaan yang sejati.
Waktu terus berlalu, lembaga sosial yang mereka dirikan semakin berkembang. Banyak orang yang terbantu oleh pinjaman tanpa bunga, panti jompo yang semakin ramai dengan penghuni yang merasa diperhatikan, dan beasiswa yang semakin banyak diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan.
Suatu sore, Badek dan Siska duduk di teras rumah mereka, menikmati pemandangan matahari terbenam. Mereka berbicara tentang masa depan dan rencana-rencana mereka selanjutnya.
"Kamu tahu, kita bisa melakukan lebih banyak lagi," kata Siska sambil menatap suaminya.
Badek mengangguk. "Aku setuju. Bagaimana kalau kita membuka cabang lembaga sosial kita di kota lain? Banyak tempat yang membutuhkan bantuan seperti ini."