Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Miskin, Tidak Ada yang Kasihan Padamu

26 Oktober 2024   14:46 Diperbarui: 26 Oktober 2024   15:05 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku merasa sangat bahagia," kata Siska. "Kita telah melakukan hal yang luar biasa."

Badek mengangguk setuju. "Kita telah membuat perbedaan dalam hidup banyak orang. Itu adalah hal yang paling berarti."

Siska tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. "Aku bersyukur memiliki kamu di sisiku. Bersama-sama, kita bisa melakukan apa saja."

Badek merangkul Siska dengan penuh kasih. "Aku juga bersyukur memiliki kamu. Kamu adalah inspirasi dan kekuatanku. Semasa dan selama aku miskin, kamu tidak mencari lelaki lain yang lebih mampu."

"Aku bukan wanita yang hanya mau terima bersih, tetapi tidak mau berjuang bersama," ujar Siska melototkan matanya, tetapi dia tidak marah.

Dengan hati yang penuh rasa syukur dan cinta, Badek dan Siska menikmati malam itu, mengetahui bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang luar biasa.

Mereka telah memberikan harapan dan kesempatan kepada banyak orang, mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Dan itu, bagi mereka, adalah kebahagiaan yang sejati.

Waktu terus berlalu, lembaga sosial yang mereka dirikan semakin berkembang. Banyak orang yang terbantu oleh pinjaman tanpa bunga, panti jompo yang semakin ramai dengan penghuni yang merasa diperhatikan, dan beasiswa yang semakin banyak diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan.

Suatu sore, Badek dan Siska duduk di teras rumah mereka, menikmati pemandangan matahari terbenam. Mereka berbicara tentang masa depan dan rencana-rencana mereka selanjutnya.

"Kamu tahu, kita bisa melakukan lebih banyak lagi," kata Siska sambil menatap suaminya.

Badek mengangguk. "Aku setuju. Bagaimana kalau kita membuka cabang lembaga sosial kita di kota lain? Banyak tempat yang membutuhkan bantuan seperti ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun