Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Miskin, Tidak Ada yang Kasihan Padamu

26 Oktober 2024   14:46 Diperbarui: 26 Oktober 2024   15:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siska duduk di sebelah Badek, menatap keluar jendela yang sama. "Aku juga merasa begitu. Tapi, aku tidak bisa berhenti memikirkan orang-orang di luar sana yang masih berjuang. Ingatkah kamu saat kita dulu kesulitan keuangan? Bahkan adikmu sendiri tidak mau membantu."

Badek mengangguk. "Tentu aku ingat. Masa-masa itu sangat berat. Tapi mungkin karena itu kita bisa lebih menghargai apa yang kita miliki sekarang."

Siska meminum sedikit kopinya dan menatap suaminya. "Aku punya ide. Bagaimana kalau kita menggunakan sebagian dari uang kita untuk membantu orang lain? Membuat suatu lembaga sosial, mungkin?"

Badek meletakkan cangkir kopinya dan menatap Siska dengan serius. "Itu ide yang bagus. Apa yang kamu pikirkan?"

"Aku berpikir untuk membuat lembaga yang memberikan pinjaman tanpa bunga, antara 5 juta hingga 10 juta, dengan batas waktu pengembalian sampai lima tahun. Bukankah itu bisa sangat membantu mereka yang membutuhkan modal usaha kecil?" Siska menyampaikan idenya dengan antusias.

Badek tersenyum dan meraih tangan istrinya. "Aku setuju. Selain itu, aku juga berpikir untuk mendirikan panti jompo gratis. Banyak orang tua yang tidak diurus oleh anak-anak mereka. Kita bisa memberikan mereka tempat yang layak dan perhatian yang mereka butuhkan."

Siska mengangguk setuju. "Dan kita juga bisa memberikan beasiswa gratis bagi mereka yang tidak mampu tetapi ingin sekolah. Tidak hanya untuk yang nilainya tinggi, karena aku percaya, mustahil bagi orang miskin yang kelaparan untuk memperoleh nilai tinggi. Kita harus memberikan kesempatan pada mereka yang benar-benar ingin belajar."

Badek merasa kagum dengan pemikiran istrinya. "Kamu selalu tahu apa yang harus dilakukan. Mari kita mulai merencanakannya. Aku yakin kita bisa membuat perbedaan besar."

Mereka berdua mulai menyusun rencana. Badek dan Siska mendirikan sebuah lembaga sosial yang menyediakan pinjaman tanpa bunga, mendirikan panti jompo gratis, dan memberikan beasiswa kepada anak-anak kurang mampu.

Mereka bekerja tanpa lelah, menginvestasikan waktu dan sumber daya mereka untuk membantu orang lain.

Suatu hari, Badek dan Siska mengunjungi salah satu panti jompo yang mereka dirikan. Mereka disambut oleh para lansia dengan senyuman hangat dan pelukan penuh kasih. Siska berbicara dengan salah satu penghuni, seorang wanita tua bernama Ibu Mirna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun