Mohon tunggu...
Meliana JunitaAzhari
Meliana JunitaAzhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teruslah Berkarya

Allah as always number one

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sepenggal Kisah di Jenjang Pendidikan

12 November 2020   07:00 Diperbarui: 12 November 2020   08:36 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hm malah ganti topik, jadi gimana?" Tanya Ayah kepadaku.

"Ya gitu tadi Bunda ceramahin aku." Ucapku malas.

"Iya ceramahin apa kan Ayah gatau."

"Tadi aku minta Bunda buat bisa sekolah di sekolah negeri, yang ituloh yang aku daftar tapi nggak diterima. Tapi Bunda bilang sama aku, aku nggak boleh nyuap, nggak boleh masuk lewat jalur belakang. Terus Bunda juga bilang kalo aku nggak mau sekolah di sekolah swasta, aku sekolahnya tahun depan aja." Jelasku kepada Ayah.

Ayah mengangguk lalu tersenyum, "Yang dibilang Bundamu udah bener ko. Ayah pengen anak Ayah jujur, nggak bohong. Kalo kamu lewat jalur belakang tandanya kamu udah nggak jujur. Ayah sama Bunda nggak suka. Allah juga nggak suka. Jadi gapapa ya masuk swasta? Kamu masih bisa masuk sekolah negeri pas SMA loh."

"Ayah bener juga, makasih ya Ayah." Aku langsung menghambur ke pelukan Ayah.  

            Tanpa aku sadari, daritadi ada yang memperhatikan aku dengan Ayah. Di ambang pintu terlihat Bunda yang berjalan menghampiri kami lalu bergabung dengan pelukan hangat ini.

"Jadi Bunda besok ke sekolahmu jangan?" Goda Bunda kepadaku.

"Iyalah Bun, kan aku mau sekolah juga." Jawabku dengan muka yang ditekuk karena kesal setelah digoda Bunda.

            Bunda dan Ayah meninggalkanku di kamar. Aku langsung bergegas tidur karena tidak sabar besok akan bertemu teman baru.

            Keesokan harinya aku bangun tanpa dibangunkan oleh Bunda. Menyeret kakiku menuju dapur dan menemukan Bunda di sana dengan alat masaknya. Bunda tidak menyadari kehadiranku yang sedang memperhatikannya memasak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun