Perangai buruk sang Ibu, ingat dialah yang melahirkan kita. Â Hal menghormati dan patuh masih dalam kewajiban. Dengan catatan jelas tidak bertentangan dengan nilai agama dan kemanusiaan.
Keyakinan berbeda sekalipun, hormati ibumu. Jika perilakunya tak baik terus bimbing dan mendoakan agar sadar. Anak tidak ada kewajiban menghukum orang tua dengan meninggalkan kebaktiannya, apalagi menjahati orang tua.
Berat hati memang menerima kenyataan. Sosok yang harus kita muliakan telah berbuat dosa atau hal memalukan. Namun, seberat apapun  anak harus bisa bersikap baik. Saat itulah juga kesabaran sang anak sedang diuji. Karena kita tidak bisa memilih dari sosok wanita mana kita dilahirkan. Right?
Postingan hari ke 8
Ibu saat telah tiada. Bakti kami belum putus. Untaian doa dari anak untuk orang tua adalah terus dilakukan sepanjang hayat. Doanya adalah agar Tuhan mengampuni dosa-dosamu, amal baikmu diterima dan diletakkan di tempat yang layak. Tuhan sayangkan dirimu sebagaimana engkau menyayangi kami dari kecil.
Selain doa, tanggunganmu adalah kewajiban kami. Baik selaku sesama manusia atau pada Tuhan. Saat hidupmu masih belum terselesaikan Sesama manusia jika ada catatan hutang-piutang, amanah, pinjam meminjam serta wasiat.
Utang, hal itu akan dilunasi ahli waris dengan aday upaya. Misal harta warisan, jika pun tak cukup ditanggulangi. Pun ahli waris tak sanggup, maka minta tangguh. Penting, jika tidak, kondisi mayit masih tergantung-gantung.
Mengembalikan barang yang dipinjam oleh orang tua dengan segera.
JIka kamu tahu, Ibu ada salah belum sempat meminta maaf. Maka kita sebagai anak langsung mewakili mengucapkan maaf kepada  orang lain tersebut.
Jika orang lain yang berhutang kepada orang tua kita, maka ikhlaskan saja. Jadikan sebagai amal untuk bagi orang tua.
Wasiatnya laksanakan segera, sedapat mungkin jangan ditunda-tunda.