Ada kewajaran karena setiap orang tua juga memiliki keterbatasan. Lembaga pendidikan formal salah satu jalannya. Perlu disadari juga jangan seratus persen diserahkan kepada guru. Ingat guru hanya beberapa jam saja di sekolah. Intinya kedua tim ini harus saling berkoordinasi terkait perkembangan anak.
Tidak ada yang saling lempar masalah dan tanggung jawab. Mari bersama, duduk membahas dan mencari solusi.
Tulisan ke 14
Ibu
Dimana peranmu kini. Kewajiban yang terabaikan. Ibu asyik dengan ponsel, begitu pun anaknya. Sibuk masing-masing. Dunia  tak lagi sama.
Ibu, anakmu butuh perhatian. Anak, ibumu butuh perhatian. Komunikasi, me time, quality time, family time.
Kurang-kurangin deh main sosmednya kalau gitu. Â Nggak usah nyebut orang lain. Akunya aja kadang lupa, main hape terusss. Ya, 'kan, racun memang kadang.
Tulisan hari ke 15
Ada bencana dalam sumpah Ibu.
Ibu saat marah dan kecewa menyelimutimu. Ingatlah, tahanlah, lisan dan hati agar tidak menyumpahi anak. Kesedihan orang tua, tangisan tanpa air mata saja mampu mengoyang langit. Apa lagi sampai terucap. Biasanya ini, ibu tetaplah ibu. Hal buruk menimpa anaknya maka ia yang akan menangung juga.
Kita tahu dan sudah banyak contoh kejadian durhaka. Bagaimana kesengsaraan di dunia dan akhirat akan mengiringi sang anak yang tak berbakti.