Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resolusi Suci Ayu Latifah "Ketika Aku Ingin..."

23 Juli 2019   21:20 Diperbarui: 23 Juli 2019   21:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umur 5 tahun, aku didaftarkan Ibu ke Taman Kanak-Kanak Al-Jihad Pangkal. Waktu itu, umur 5 tahun diperbolehkan masuk. Beda sekarang, setiap mendaftar ke sekolah ada ketentuan umur. Sebagai contoh, masuk sekolah dasar harus berusia 7 tahun. Di bawah 7 tahun tidak diperbolehkan.

Awal memasuki dunia sekolah TK, aku mendapat teman yang banyak. Mereka ada yang dari Desa Pelembeku, Suren, Trincing, Ngemplak, Etan Kali, Blumbang, dan banyak lagi. Teman pertama yang kukenal diluar lingkup desa adalah Risatul. Dia kelas TK Besar (B). Risatul berasal dari Desa Trincing. Jarak menuju sekolah hampir 3 kilometer. Setiap pagi ia diantar ibunya. Kebetulan, karena tidak memiliki kendaraan pribadi, setiap hari Risatul dan Ibunya naik bus. Kadang pula, kutemui ia turun bus sendiri. Berarti, ibunya tidak mengantarkannya.

Risatul adalah anak perempuan yang memiliki rambut panjang. Rambut panjangnya sekitar pantat. Setiap hari Kamis, ia mengikat rambutnya tinggi-tinggi. Kadang pula, rambut indahnya dibuat kepang susun. Aku suka menyentuh rambut hitamnya. Ingin sekali memiliki rambut panjang sepertinya.

Aku sadar, dibandingkan anak perempuan lainnya, rambutku termasuk panjang. Tapi lebih panjang milik Risatul. Waktu itu, kira-kira di atas pantat. Aku dan Risatul menjadi teman baik. Ia sering memberiku jajan. Kadang pula kita bertukar makanan. Tiba di hari Kamis kami selalu saling menunjukkan kreasi rambut. Maklumlah, di sekolahku ini wajib mengenakan jilbabm kecuali hari Kamis. Hari itu adalah hari kebebasan.

Aku ingat betul, Risatul pernah memuji rambutku, hitam dan tebal. Sementara rambutnya, tidak terlalu tebal, namun hitam. Berteman satu tahun dengannya. Aku senang sekali. Ia anak yang baik, ramah, dan santun. Ia juga pandai. Malahan dia pernah dijagokan lomba hafalan doa-doa di tingkat kecamatan. Tidak tahu menang atau tidaknya, yang aku ingat dia mengikuti lomba hafalan.

Selain Risatul, masih banyak teman lainnya. Ada hal mengerikan dalam kisahku di TK. Temanku Tegar setiap hari bertengkar dengan Dio. Dio adalah tetangga rumahku. Tegar pun demikian, hanya saja rumahnya lebih jauh dibanding rumah Dio. Dio anak yang memiliki kekurangan dibagian telinga dan mulutnya. Telinganya tidak mampu mendengar. Mulutnya pun tidak bisa digunakan berbicara atau komunikasi seperti layaknya manusia. ya, dia bisu dan tuli. Kejadian pertengkaran itu terjadi ketika kami TK Kecil (A). Entah gegara apa, setiap hari mereka bertengkar. Saling berbalas pukul, tendang, dan lainnya. Ketika dipisahkan, mereka saling berontak. Hingga pernah terjadi, Bu Nur sampai tertendang karena Tegar. Sementara Dio, lebih mudah dipisah. Ia sebenarnya tidak banyak gerak. Dio selalu kalah. Tapi ia tidak mau mengalah.

Dio dan tegar, terus bertengkar. Hingga pada akhirnya, keluarga Dio mengundurkan diri tidak sekolah lagi. Pihak sekolah sudah berjuang mempertahankan Dio. Namun karena tidak tega anaknya selalu bertengkar, akhirnya keputusan untuk keluar ditegasnya. Pihak sekolah tidak bisa apa-apa. Padahal, meski Dio memiliki kekurangan, ia pandai di bidang menggambar dan mewarnai. Gambarannya bagus, cara mewarnainya rapi. Ia mampu mengkombinasikan warna yang kontras pada gambar yang akan diwarnai.

Sampai hari ini, Dio akrab dengan dunianya menggambar dan mewarnai. Pernah suatu ketika aku memintanya untuk menggambarkan sesuatu kepadaku. Awalnya dia tidak mau. Akan tetapi, aku tidak menyerah. Aku punya taktik, yaitu mengingatkan bahwa dulu aku adalah temannya belajar. Kami sering sekolah dan belajar bersama. Setelah keluarnya itu, Dio lama tidak sekolah. Ia baru di sekolahkan ketika aku menempuh sekolah menengah pertama.

Cerita di TK, selain Risatul, Dio, dan Tegar, ada lagi teman laki-laki yang sangat usil dan jail. Namanya Budi. Ia tinggal di Desa Pelembeku. Ia sering mengganggu aku dan teman lain ketika bermain. Suatu hari, ketika aku membuat mainan dari malam, ia merusak dengan meremas-remas malam yang lunak itu. Aku menangis dibuatnya. Teman-teman lain, sering pula mendapat kejaillannya. Ia pernah meletuskan balon saat balon ditiup. Dia juga pernah membuat kaca sekolahan pecah karena tendangan bolanya yang terlalu keras. Karena kejadian itu, ia akhirnya kapok tidak jail dan usil lagi terhadap teman-teman.

Pernak-pernik kisah di TK banyak kualami. Selain kisah bersama teman-teman, ada pula kisah yang sangat mengesankan. Pertama, aku pernah ikut lomba hafalan surat-surat tingkat kecamatan, lomba menari di lapangan Prayungan, dan ikut karnaval. Lomba hafalan tingkat kecamatan ku ikuti saat di kelas B. Setiap hari aku dilatih dan dites hapalan surat-suratan. Bu Nur adalah pendampingku latihan. Beliau sangat sabar dan keibu-an. Beliau tidak pernah marah. Kalau ada anak yang nakal, beliau dekati lalu dinasihati dengan baik. Selain Bu Nur, juga ada guruku yang juga tak kalah baik. Beliau bernama Bu Wiwik.

Guruku satu ini, lebih muda daripada Bu Nur. Beliau belum menikah, sementara Bu Nur sudah memiliki anak. Bu Wiwik adalah guru yang mengajari dan mendampingi menari. Beliau sabar dan telaten. Padahal setiap kali latihan, selalu saja ada ulah aneh-aneh dari teman-teman. Biasanya kami latihan di sebelah utara gedung sekolah. Aku mendapati barisan paling depan. aku termasuk anak yang mudah mengikuti setiap gerakan menari. Pernah suatu hari, aku diminta Bu Wiwik untuk memberi contoh menari kepada teman. Senang rasanya, dipercaya guru. Alhamdulillah, berkat latihan setiap hari, sekolah kami mendapat juara.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun