Bab 2 Uyung menangis
---
Nirma merasa tidak enak hati dan merangkul Uyung. Air mata Uyung mulai jatuh dan menangis.
"Maafkan aku ya Yung? aku tidak tahu kalau tanggapan Rendra seperti itu," ucap Nirma menghibur Uyung.
"Tidak apa-apa, aku memang jelek dan hitam, tidak cantik," ucap Uyung tersedu-sedu.
"Kamu cantik kok Yung, dia saja yang jahat tuh mulutnya," ucap Nirma.
Bel Sekolah berbunyi, Nirma dan Uyung melangkah masuk kelas, namun ternyata kabar Uyung menyukai Rendra sudah beredar dari mulut  Salim, Uyungpun menjadi bahan ejekan teman sekelasnya.
"Cie... yang cintanya ditolak! lagian gag nyadar! punya wajah pas-pasan, naksir yang ganteng, hahahaha," ejek Susi teman sekelas Uyung.
Susi memang jahil dan menyukai Rendra, Uyung terkejut dan hanya bisa diam dan menangis. Tapi Nirma tidak terima Uyung dihina.
"Heh! kamu juga ngaca! kamu juga ditolak sama Rendra kan? malu tuh! ngaca juga dong!" teriak Nirma.
Uyung duduk dan tidak tahan airmatanya terus mengalir. Rasa sakit hati yang amat pedih dirasakan Uyung. Nirma terus menghibur dan membujuk Uyung agar tidak bersedih.
Pulang sekolah Uyung masih syok, dan masih terngiang dengan hinaan teman-temannya, terutama Rendra. Rasanya saat itu ingin memaki dirinya sendiri, kenapa dilahirkan dengan wajah yang tidak cantik. Batin Uyung terus berontak. Uyung ingat Sholat dan mengadu di atas sajadah. Rasanya sudah tidak bergairah lagi untuk pergi ke Sekolah. Andai saja saat itu orangtuanya banyak uang, Uyung memilih pindah Sekolah.Â