Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Santri Pendosa yang Mengajarkan Makna Kehidupan

25 Desember 2023   12:11 Diperbarui: 25 Desember 2023   15:14 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata, kabar angin perceraian terbang kemana-mana. Itu kabar baik untuk Bahar, sekaligus kabar buruk bagi gadis cantik berperawakan Tionghoa.

Betapa tidak, belum lagi genap setahun menikah, gadis cantik Nan putih ini sudah bercerai. Ada kisah kelam dibalik semua itu.

Cinta Bahar bersemi kembali, seakan nasib baik kini memihak padanya. Lantas, apa yang terjadi? apakah Bahar berani mengungkapkan perasaannya?

TIDAK!

Beberapa kali Bahar mengajak gadis cantik ke pustaka dan menikmati makan bersama, tapi lidahnya tetap kaku untuk mengungkapkan apa yang dipendam.

Sampai suatu ketika, sang pujaan hati datang ke toko Bahar sambil menangis dan mengadu jika ia bakal dilamar. Bahar tetap dingin, tidak berani mengeluarkan harta karun yang dipendamnya.

"lalu kenapa kamu datang kemari"? tanya Bahar seakan bingung!

"Bukankah kamu mencintaiku, Bahar?" tanya gadis putih manis itu.

"ya, benar" jawab Bahar singkat dan padat.

"lalu, kenapa tidak melamarku segera" gadis itupun kembali berlari pulang.

Sungguh sebuah dilema bagi Bahar. Ia terlihat ragu tapi mau. Asistennya meyakinkannya untuk segera mengambil kesempatan langka ini. "cepat Bahar, buat keputusan sekarang", ucapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun