Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Santri Pendosa yang Mengajarkan Makna Kehidupan

25 Desember 2023   12:11 Diperbarui: 25 Desember 2023   15:14 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahar menuju sebuah tempat jauh untuk mengadu nasib. Ia tiba di sebuah provinsi yang belum pernah diketahuinya. 

Sesampainya disana, ia langsung menyewa sebuah rumah kecil dengan sisa uang yang ia kumpulkan dari tahanan.

Sisanya digunakan untuk menyewa setengah toko dari pemilik yang juga berniaga. Skil reparasi menjadi andalannya. Siapa sangka, usaha reparasinya manjur.

Disanalah bibit cinta mulai tersemai! Seorang gadis keturunan Tionghoa berhasil mengambil separuh hatinya. Nasib baik belum memihak padanya. 

Gadis cantik itu akhirnya duluan dipinang lelaki lain. Pupus sudah kisah cinta dalam diam! 

Bahar tidak pernah menyesal. Lagi pula, ia tidak buta dengan cinta. Gadis pujaan pergi bersama orang lain ke kota yang tidak pernah diketahui Bahar.

Usaha reparasi Bahar mulai membuahkan hasil. Nasib baik memihak padanya! Pelanggan demi pelanggan mengenal Bahar sebagai tehnisi handal.

Sikapnya yang ramah dan kejujurannya adalah modal besar keberuntungannya.

Tidak sampai disitu, service center ternama di kota itu menjalin kerjasama dengan Bahar. Usahanya terus melesat maju, melebihi pelaku usaha di sekelilingnya. 

Suatu hari kabar burung datang, gadis idamannya kembali ke kota. Bahar tidak terlalu berhasrat untuk tahu, toh itu istri orang. 

Namun, gadis cantik yang dikenalnya tetap tidak mampu membuat tatapan Bahar berpaling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun