Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Santri Pendosa yang Mengajarkan Makna Kehidupan

25 Desember 2023   12:11 Diperbarui: 25 Desember 2023   15:14 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahar bukan hanya membantu orang lain dengan ikhlas. Tidak pernah sekali pun ia berharap belas kasihan orang.

Semua orang yang mengenalnya hampir tidak pernah meninggalkan jejak negatif tentang Bahar, kecuali sebagai pemabuk yang belum insaf.

Uniknya, meskipun seorang pemabuk, Bahar tidak pernah berbuat jahat. Jalanan menjadi tempat bernaungnya, hingga sebuah kontrakan kecil di sebelah seorang tuna netra menjadi saksi kebaikan Bahar.

Dari sanalah kisah lembaran kebaikan Bahar terbuka lebar. Ribuan kebaiakan telah dilakukannya tanpa sorotan.

Ia rela mengaku telah membakar sebuah pasar induk hanya demi menolong seorang tetangga sebelah kontrakan yang belum dikenal baik olehnya. 

Tidak masuk akal! 

Begitulah anggapan orang. Bahar sudah gila! ia menolong siapapun demi menebus dosa masa silam. 

Tak perduli siapa dan apa resiko yang akan menimpanya. Semua ia lakukan diluar nalar orang sehat.

Sampailah ia ke sebuah penjara. Disana, ia bertemu seorang sipir baru yang kemudian menjadi teman akrab. 

Kehidupan penjara jelas berbeda! sipir-sipir buas siap memukul, narapidana siap memangsa tahanan baru.

Bahar perlahan terbiasa dengan kehidupan brutal dalam penjara. Ia tidak membutuhkan waktu lama untuk dikenal luas oleh para tahanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun