“Kamu sendiri, kelas berapa waktu mulai jatuh cinta?”
Alif nggak menjawab pertanyaan Bapaknya. Hanya senyum-senyum aja.
“Terus, apa yang membuat Bapak naksir Ibu?”
“Senyum dan lesung pipitnya. Tuh, lihat. Masih manis, ‘kan!”
Tyas hanya senyum-senyum aja mendengar omongan Teguh.
“Kalo Ibu, apa yang membuat Ibu naksir Bapak?”
“Gak ada.”
“Hahahahaha ……. Hahahaha ……..!”
Seluruh keluarga itu pun tertawa mendengar jawaban Tyas.
“Kami punya hobi yang sama. Suka dengerin musik. Saling tukar-pinjam kaset dan sama-sama bergabung dalam kelompok paduan suara sekolah.”
“Kalo gitu sekarang Bapak dan Ibu nyanyi, dong!”