Chandra seorang seniman dan juga pengusaha. Lelaki itu cukup mapan, ia sebagai  produser  dan  penulis cerita Mahadewi. Hanya detail skenario diserahkan kepada penulis yang memang sudah  mumpuni.
Mahadewi , sebuah film misteri tentang hantu perempuan cantik  yang  bersahabat dengan sebuah keluarga. Dalam film tersebut, diceritakan, Mahadewi berterimakasih  atas semua kebaikan keluarga itu. Dikisahkan sosok pemuda dalam keluarga tersebut , Aditya  kadung jatuh hati pada Mahadewi. Dan Mahadewi berjanji ,  ia akan datang bukan sebagai hantu. Melainkan sebagai manusia.
Dalam kenyataannya, Aditya  memang akhirnya berkenalan dengan seseorang secara tak sengaja di sebuah perhelatan. Yang sangat menyerupai Mahadewi, dan ia memang Mahadewi. Lalu kisah filmpun menjadi happy end seperti dongeng saja. Tak ada penjelasan logika , bagaimana hantu bisa menjadi manusia..... Â
Cara penyajian apik  film tersebut membuat kawula muda keranjingan menonton cinema tersebut. Belum lagi illlustrasi musik dan para pesohor, pemain watak yang berperan bagus. Cinema itu jadi sangat populer.
Saat Dani tengah duduk dalam semilir angin, tiba-tiba lelaki bernama Chandra itu  menghampiri.
"Ada yang bisa saya bantu?" Chandra menyambut baik ke duanya. Rekan Dani  memang sudah kenal dan  pernah menjalin beberapa kerjasama  even  seni dengan Pak Chandra.
"Ini , kenalkan teman saya Dani.... Seorang psikolog.... Mohon maaf sebelumnya. Mungkin akan mengusik  bapak sebagai pencetus ide cerita film Mahadewi. .... Apakah ini hanya kebetulan saja, teman saya ini punya pasien gangguan jiwa bernama Mahadewi, dan sering bercerita tentang  halusinasinya. Ia  menceritakann sosok khayalannya, bernama Aldra , yang katanya mengabadikan namanya dalam film Mahadewi....," rekan Dani  yang sudah kenal baik dengan Chandra  memberi penjelasan.
"Betul, pasien saya itu berulang kali menyebut janjinya kepada Aldra.... Kesehariannya ia waras, sehat, bahkan bekerja sebagai menejer muda pengelola objek wisata di Puncak Bogor. Mohon maaf, ia menyebut  film Mahadewi adalah tentang dirinya....," sambung Dani
Chandra tampak kebingungan. Ia tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala. Lalu tertawa terbahak-bahak. Â Seorang wanita tiba-tiba muncul dari bagian depan rumah. Mengubah ekspresi wajah Chandra. Tampak ia berpikir keras.
"Sebetulnya itu cerita murni khayalan...... Ide cerita itu murni dari imajinasi saya  pribadi sebagai seniman. Tokoh khayalan saja, tidak ada  sangkut pautnya dengan kenyataan.  Entah kenapa bisa kebetulan semua ini. ... Kebetulan, nama pasien Pak Dani ini  rupanya sama ya, Mahadewi.....  ," Chandra  menuturkan.
Wanita cantik itu mendekati mereka. Tampilan modis kekinian, dengan busana branded, dan keseluruhan, Â menunjukkan status kelasnya. Sosialita level atas. Dengan manja ia duduk di samping Chandra.