Aboebakar pun mengingatkan, agar semua pihak menghormati proses hukum yang berlaku. Menurut dia, apa yang kini tengah dilaksanakan Polri merupakan bagian dari proses penegakkan hukum. Untuk itu, ia meminta, agar tidak ada pihak-pihak yang memberikan intervensi dalam penyelesaian kasus ini.
“Sejarah mencatat, proses hukum terhadap ketua MK, anggota DPR, calon Kapolri, maupun para Jendral selama ini selalu dilakukan tanpa ada intervensi. Biarkanlah para penegak hukum menjalankan tugasnya dengan merdeka,” katanya.
Pesan Istri Novel, Penegak Hukum Harus Punya Integritas, Jangan Khawatir
Permohonan penangguhan penahanan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, dikabulkan oleh Polri, Sabtu (2/5/2015). Novel lalu kembali ke kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada minggu sore, 3 Mei 2015. Istri Novel, Rina Emilda, menuturkan bahwa suaminya tiba di rumah sekitar pukul 19.49. Emilda dan keluarga mengaku sangat bahagia ketika suaminya akhirnya pulang ke rumah dan sempat berbincang bersama keluarga dan sejumlah sahabat.
"Mama bilang 'waktu Novel ditangkap, mama tuh deg-degan. Mama gak makan. Mama berpesan, jangan sampai Novel minum di sana. Takut dikasih obat'. Namun, Novel menanggapinya rileks. Ia menegaskan siap menghadapi proses hukum. Jika pun ada risiko, itu konsekuensi perjuangan," ungkap Emilda dalam pesan yang dikirimkannya kepada Usman Hamid, pendiri change.org, yang melakukan advokasi publik secara intensif terhadap Novel, seperti yang diinformasikan kepada Kompas.com, Minggu (3/5/2015).
Emilda lalu menuturkan bahwa dia dan keluarga mengaku senang dengan sikap Novel yang tegar dan riang, meski sedang menghadapi cobaan yang tak ringan. Jelang akhir percakapan pada Sabtu malam, lanjut Emilda, suaminya mengucapkan pesan khusus kepada tiga sahabatnya yang juga sedang berada di rumahnya. "Ia berpesan, para penegak hukum harus memiliki integritas. Upaya-upaya menyerang kita, untuk menghinakan, tidak akan menghinakan kita. Yang ada adalah kita yang dimuliakan oleh-Nya. Gak usah khawatir," lanjut Emilda.
Kepada Rekannya di KPK, Novel Pesan Jangan Takut Lawan Mafia Hukum
Penyidik KPK Novel Baswedan menyiratkan adanya upaya kriminalisasi dalam kasusnya. Meski demikian, ia berpesan kepada sesama rekannya di KPK agar tak perlu khawatir dalam upaya penegakan hukum.
Terlebih, apabila yang mereka lawan adalah para mafia hukum. "Jangan takut untuk menegakkan kebenaran, jangan takut berjuang untuk menegakkan hukum dengan cara-cara yang baik," kata Novel saat dijumpai di kediamannya di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (3/5/2015). Ia meyakini bahwa penanganan kasusnya saat ini tidak terlepas dari sejumlah kasus besar yang pernah ia tangani sebelumnya. Meski demikian, ia merasa tak perlu khawatir atau ragu dengan segala bentuk ancaman yang ia terima.
Bagi dia, ancaman tersebut merupakan risiko sebuah pekerjaan. "Tidak peduli dengan mafia hukum, dengan kekuatan apapun kalaupun seumpamanya kita sudah berbuat baik tetapi dihinakan oleh orang lain tidak usah khawatir bukan kehinaan yang akan kita peroleh, Allah SWT akan memberikan kita kemuliaan, dan jangan takut tetap semangat," ujarnya.
Novel yang sebelumnya sempat ditangkap penyidik Ditreskrimum Bareskrim Polri ini menuturkan, banyak aparat penegak hukum yang berintegritas tinggi, baik itu di Polri, kejaksaan maupun KPK. Karena itu, ia mengajak agar seluruh aparat dapat menegakkan hukum dengan baik.