"Bagaimana kondisinya, mbak?" tanya pak Syarif.
"Saya sudah minta dicarikan mobil oleh pihak hotel, pak. Ini sedang nunggu info," jawabku.
"Di dekat sini ada desa. 6 kilometer lah. Apa mau menginap disana dulu? Saya bisa minta kenalan di desa untuk bawa kendaraan kesini," pak Syarif memberikan ide.
"Iya, pak. Ide yang bagus. Kalau dari penginapan tidak bisa mengupayakan mobil, kita bisa pakai ide bapak," jawabku.
Pak Syarif kemudian mendekati pak Her yang masih terpekur di sisi lain minibus.
Aku teringat Fred!
"Pak Syarif. Sepertinya Fred dalam masalah. Ia meniup peluit berkali-kali," kataku.
"Fred? Yang bule itu?"
"Iya."
Sayangnya suara peluit Fred sudah tidak terdengar.
"Bunyinya dari arah mana?" tanya pak Syarif.