Mohon tunggu...
Marselinus Lilo
Marselinus Lilo Mohon Tunggu... Jurnalis - Misionaris

MSC

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggali Kepemimpinan Pater Jules Chevalier Pendiri Tarekat MSC

4 Desember 2019   12:24 Diperbarui: 4 Desember 2019   12:50 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal ini ditegaskan lagi dalam Konstitusi MSC, (Kons.2000: art. 80) seperti terkutip dalam Lukas 22: 26-27 yang menyatakan bahwa:

...Yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. 

Karena itu, seorang pemimpin harus bersikap rendah hati, Kelemahlembutan dan Kesabaran, sabar terhadap yang lain, mengampuni orang lain apabila seseorang menaruh dendam terhadap yang lain, dan lebih dari itu ialah kenakanlah kasih sebagai pengikat yang akan mempersatukan dan menyempurnakan. Dengan demikian damai sejahtera Kristus memerintah dalam diri setiap pemimpin karena untuk itulah seorang pemimpin telah dipanggil menjadi pelayan bagi sesama yang lain.

  • Fungsi Kepemimpinan Pater Jules Chevalier

Berdasarkan Statuta MSC 2000: art 133 dinyatakan:

Fungsi pemimpin adalah untuk membimbing dan mengarahkan anggota-anggota komunitas, serta menjamin suasana hidup yang lebih baik dan suatu iklim rohani, yang semuanya dirancangkan untuk menopang dan merangsang kehidupan Injil serta tugas perutusan untuk merasul dari komunitas. Ia tidak akan menerima ikatan lain yang akan merugikan fungsi utama ini.

            Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan secara terperinci fungsi-fungsi kepemimpinan Pater Jules Chevalier sebagai berikut:

1) Membimbing dan mengarahkan anggota komunitas

Posisi sebagai pemimpin komunitas adalah berat bila tidak menempatkan fungsi kepemimpinan itu sendiri sebagai tugas dan tanggungjawabnya. Pada pundak pemimpin komunitas ada tugas, akan membina komunitas ke arah mana. Pemimpin yang biasa-biasa akan mulai dengan menerapkan aturan konstitusi, doa bersama, makan bersama, meditasi bersama, semua dibenahi sesuai aturan harian menurut konstitusi lalu selanjutnya tidak ambil pusing, soal yang berat dilemparkan ke atasan atau Dewan Pimpinan Provinsi (DPP). 

Pemimpin yang lebih kreatif mulai membuka cara-cara baru, mengadakan perubahan kecil-kecil dengan alasan agar hidup komunitas lebih baik. Pemimpin yang menggebu-gebu mengadakan perubahan besar-besaran. Pemimpin yang biasa-biasa yang cuma menjalankan rutin acara harian biasanya membuat komunitas biasa-biasa saja, semua berjalan lancar sedangkan gejolak dan keadaan anggota yang agak mendalam tidak mendapat perhatian. Biasanya pemimpin akan mendapat reaksi dan tantangan dari anggota yang berinisiatif dan ingin berkembang.

Pemimpin yang mengadakan perubahan kecil-kecil pada mulanya disenangi anggota, tetapi biasanya anggota ingin perubahan yang terus lebih. Dalam hal ini pemimpin menghadapi ambisi dan keinginan anggota. Begitu pun pemimpin yang menggebu, yang mengadakan perubahan yang besar-besaran. Reaksi pertama biasanya membawa kejutan, namun kemudian anggota merasa tidak dapat mengikuti arus baru atau yang ikut saja dan ada anggota yang mulai melapor kepada atasan. Duka pemimpin tiba jika ia ditegur atasan dan merasa diremehkan, reaksi yang muncul adalah taat atau memasang kuda-kuda cari pengikut untuk melawan.

Kepemimpinan dalam komunitas-komunitas MSC hendaknya membawa dan mengarahkan anggota kepada persekutuan dengan Kristus untuk menepati Injil Suci dalam komunitas (Konstitusi, 33), tentu tugas ini bukanlah tugas yang gampang, karena pemimpin sendiri hendaknya mempunyai kematangan dan kedewasaan pribadi dan relasi yang akrab dengan Tuhan dan sesama dalam hidup dan karyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun