"Aku takut," jawabnya.
"Takut tidak memberikan apa-apa, Vi, selain luka. Takut adalah setan, Vi," katanya lagi.
Ia terdiam dalam pelukan hangat itu. Terisak dalam diamnya yang makin kalut. Gaung-gaung suara itu kembali lagi, kembali menyampaikan kalimat yang sama.
"Masih ada waktu. Semuanya masih mungkin. Jangan sakiti dia yang siap terluka atas kisahmu," suara itu menggema.
"Masih ada waktu, Vi. Masih ada. Jangan takut!" kata Leonard yang masih berharap kisah mereka akan berakhir di sana, di singgasana. Entah itu terjadi kapan, dan bagaiman ke depan, itu urusan waktu.
"Aku cinta kau," kata Via, masih dalam sisa-sisa tangisanya yang iba.
"Aku cinta kau!" jawabnya.
16 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H