Sehingga untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai perlu memperhatikan faktor faktor internal dan eksternal organisasi dan secara bersama memberi dukungan dan mendorong upaya peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Setiap aspek tidak lebih penting antar satu dengan lainnya tetapi seharusnya saling menguatkan dan berkontribusi terhadap upaya pencapain tujuan organisasi.
Menurut Sastrohadiwiryo (2013:235) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan mereka
Merupakan kemampuan yang diperoleh secara formal, misalnya pendidikan yang diperoleh dibangku sekolah atau diperguruan tinggi yang dapat mempengaruhi secara langsung kinerja karyawan itu sendiri.
2. Motivasi
Motivasi (materil dan non materil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan  untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti memberikan pujian pengharggan, bonus, piagam dan lain sebagainya. Motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitasyang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga kinerja karyawan lebih meningkat dalam melakukan pekerjaannya. Motivasi tidak langsung besar pengaruhnya untuk merangsang kinerja karyawan, sehingga produktivitas kerja meningkat.
3. Dukungan yang diterima
Fasilitas-fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan dalam pencapaian kinerja secara tidak langsung fasilitas-fasilitas yang terpenuhi tersebut dapat membantu kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya tersebut.
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
Dengan keberadaan pekerjaan yang perusahaan berikan kepada karyawannya sehingga dapat ikut mempengaruhi kinerja karyawan, karena karyawan akan merasa puas dan akan timbul kecintaan karyawan terhadap perushaan dan pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaannya, maka kinerja mereka akan semakin baik pula.
5. Hubungan mereka dengan organisasi
Hubungan tempat kerja karyawan juga akan mempengaruhi kinerja karyawan secara tidak langsung karena hubungan mereka dengan organisasi kerja yang nyaman dan hubungan yang harmonis antara karyawan yang satu dengan yang lainnya maka akan timbul semangat kerja karyawan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Untuk meningkatkan kinerja pegawai maka perlu pendekatan startegik yang dapat dipahami dan dijalankan oleh para pegawai bersama tim atau manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang berkesinambungan tanpa henti. Hal ini sejalan dengan Hendry, bradley dan Perkins (1997) dalam Wibowo (2016:9) (2016:9) mengungkapkan mengungkapkan bahwa manajemen manajemen kinerja kinerja merupakan merupakan pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja individual dan tim dengan maksud mencapai tujuan organisasional.
Apabila kinerja pegawai meningkat maka dapat lebih diharapkan tercapainya tujuan organisasi karena pegawai akan mampu melaksanakan startegi organisasi dengan lebih baik. Untuk itu dalam upaya memperbaiki masalah yang terjadi dan menemukan strategi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi melalui peningkatan kinerja pegawai maka penulis menggunakan manajemen manajemen kinerja melalui model deming / deming cycle P-D-C-A. Tahapan PDCA ini menekankan pada 7 (tujuh) langkah yang dilakukan yaitu:
- Identifikasi masalah dan penetapan target
- Analisis penyebab
- Menguji dan menentukan penyebab dominan
- Rencanakan perbaikan
Berikut adalah proses tiga langkah yang dapat diikuti bisnis kecil untuk mengelola dan meningkatkan kinerja karyawan.
1. Diskusikan masalah tersebut dengan karyawan secara langsung.
Langkah pertama dalam meningkatkan kinerja adalah manajer karyawan tersebut melakukan percakapan pribadi dengan mereka tentang masalah tersebut. Dekati percakapan dengan rasa ingin tahu, bukan tuduhan. Jika perlu, libatkan orang HR yang dapat membantu memimpin diskusi.