Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bias Studi, Keutamaan Pertimbangan Substansial Keputusan Mahkamah Konstitusi: Perspektif Hukum dan Keadilan

9 Mei 2024   01:14 Diperbarui: 9 Mei 2024   01:37 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun pendekatan keadilan substansial dalam sistem peradilan memiliki dampak positif yang signifikan, kritik juga telah diajukan terhadap pendekatan ini. Bagian ini akan menguraikan beberapa kritik yang umum terhadap pendekatan keadilan substansial, yang mencakup tantangan keberpihakan terhadap interpretasi subyektif, ancaman terhadap kepastian hukum, keterbatasan kapasitas hakim, dan pengaruh politik dan bias dalam pengambilan keputusan peradilan.

Tantangan Keberpihakan Terhadap Interpretasi Subyektif

Salah satu kritik utama terhadap pendekatan keadilan substansial adalah bahwa mengutamakan pertimbangan substansial dalam pengambilan keputusan pengadilan dapat membuka peluang bagi penafsiran subyektif terhadap hukum. Hal ini menimbulkan risiko ketidakpastian hukum dan konsistensi interpretasi hukum, karena tiap hakim dapat memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang dianggap sebagai "keadilan substansial".

Ancaman terhadap Kepastian Hukum

Kritik lain terhadap pendekatan keadilan substansial adalah bahwa terlalu mempertimbangkan keadilan substansial dapat mengorbankan kepastian hukum. Jika pengadilan lebih memperhatikan substansi kasus daripada aturan hukum yang sudah ada, hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan dan meningkatkan ketidakpastian hukum.

Keterbatasan Kapasitas Hakim

Harapan untuk secara konsisten mempertimbangkan aspek-aspek substansial yang kompleks dalam setiap kasus mungkin tidak realistis. Hakim terbatas oleh keterbatasan waktu, sumber daya, dan pemahaman yang tidak sempurna terhadap setiap kasus yang mereka tangani. Ini dapat mengarah pada keputusan yang tidak konsisten atau tidak memadai dalam mencapai keadilan substansial.

Pengaruh Politik dan Bias

Risiko pengaruh politik dan bias pribadi dalam menentukan apa yang dianggap sebagai "keadilan substansial" dapat mengancam independensi dan integritas Mahkamah Konstitusi. Keputusan yang terlalu didasarkan pada pertimbangan substansial juga dapat memicu kontroversi politik dan perdebatan masyarakat yang lebih luas tentang netralitas lembaga peradilan.

Merespons Kritik

Setelah mengidentifikasi kritik terhadap pendekatan keadilan substansial dalam sistem peradilan, langkah selanjutnya adalah merespons kritik tersebut dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang relevan. Bagian ini akan menguraikan beberapa argumen yang mendukung pendekatan keadilan substansial dan cara-cara untuk mengatasi kritik yang diajukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun