Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bias Studi, Keutamaan Pertimbangan Substansial Keputusan Mahkamah Konstitusi: Perspektif Hukum dan Keadilan

9 Mei 2024   01:14 Diperbarui: 9 Mei 2024   01:37 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, MK juga mempertimbangkan prinsip-prinsip yang diwakili oleh konstitusi, seperti prinsip-prinsip negara hukum, supremasi konstitusi, dan pemisahan kekuasaan. Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman dalam menafsirkan ketentuan-ketentuan konstitusi agar sesuai dengan semangat dan tujuan konstitusi secara keseluruhan.

Dengan demikian, proses interpretasi konstitusi oleh MK bukan hanya sekadar menerjemahkan teks hukum, tetapi juga menciptakan makna yang konsisten dengan prinsip-prinsip fundamental dari konstitusi itu sendiri. Hal ini memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh MK mencerminkan pemahaman yang mendalam terhadap konstitusi dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Pendekatan Keadilan Substansial dalam Sistem Peradilan

Pendekatan keadilan substansial dalam sistem peradilan telah menjadi subjek perdebatan yang berkelanjutan dalam konteks pembangunan hukum. Sementara beberapa pihak menganggapnya sebagai fondasi yang penting untuk mencapai keadilan yang sejati, kritik juga telah muncul terhadap pendekatan ini. Artikel ini bertujuan untuk menjelajahi argumen-argumen yang mendukung dan menentang pendekatan keadilan substansial, serta untuk menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas isu ini.

Definisi Keadilan Substansial

Keadilan substansial merupakan konsep yang mencakup aspek-aspek yang lebih mendalam dan kompleks dari keadilan daripada sekadar kepatuhan terhadap prosedur hukum formal. Definisi keadilan substansial melibatkan pertimbangan terhadap esensi atau substansi dari suatu kasus, yang mencakup nilai-nilai moral, prinsip-prinsip keadilan, dan konsekuensi yang mungkin timbul dari keputusan yang diambil oleh pengadilan.

Dalam konteks keadilan substansial, tidak hanya mempertimbangkan apakah prosedur hukum formal telah diikuti dengan benar, tetapi juga apakah keputusan yang diambil oleh pengadilan memenuhi prinsip-prinsip keadilan yang lebih luas. Ini mencakup pertimbangan terhadap keseimbangan antara hak-hak individu yang terlibat, perlakuan yang adil, dan akibat sosial dari keputusan tersebut.

Pentingnya definisi keadilan substansial terletak pada kemampuannya untuk mengeksplorasi dan memahami akar masalah dari suatu kasus, serta untuk mencari solusi yang adil dan sesuai dengan nilai-nilai yang diakui dalam masyarakat. Definisi ini juga menyoroti bahwa keadilan substansial seringkali membutuhkan pandangan yang holistik terhadap kasus, melampaui batasan prosedur hukum formal, untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh pengadilan memenuhi standar keadilan yang tinggi.

Selain itu, penting untuk memahami bahwa definisi keadilan substansial dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya, sosial, dan hukum suatu negara. Konsep ini juga dapat dipengaruhi oleh pandangan filosofis dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu. Oleh karena itu, dalam menerapkan konsep keadilan substansial, pengadilan perlu memperhatikan konteks dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat di mana mereka beroperasi.

Dengan demikian, definisi keadilan substansial menyoroti pentingnya mempertimbangkan aspek-aspek yang lebih mendalam dan kompleks dari keadilan dalam sistem peradilan, untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh pengadilan benar-benar mencerminkan tujuan utama dari keadilan yang sejati bagi semua individu dalam masyarakat.

Peran Keadilan Substansial dalam Memastikan Keadilan yang Sejati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun