Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Penjual Nasi di Warung Kecil Sekolah (Bag. 1)

20 Maret 2016   06:58 Diperbarui: 26 Maret 2016   08:45 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan buru-buru Mbak Yani segera meraih anaknya. Untuk kembali dipangku dan didekap dengan erat agar tidak melakukan hal itu lagi.

“Maaf ya, Bu!”

“ Vas bunganya rusak. Tapi nanti akan saya ganti kog.” Dengan agak sedikit takut dan malu, ia memungut pecahan vas bunga itu.

“Sudahlah, gak apa-apa.” Kata psikolog.

“Tapi benar kog akan kami ganti.” Mbak Yani meyakinkan.

Akhirnya keduanya berpamitan setelah hasil diagnosis terkait kondisi kejiwaan dan kognisi Ina diberikan sang psikolog. Sembari disarankan untuk di sekolahkan di sekolah luar biasa, agar Ina bisa dididik sesuai dengan kondisi dan bakat yang dimilikinya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun